Sebatas memandang.
Kenapa menyenangkan sekali rasanya? Pertemuan kita yang terkadang hanya sebatas berpapasan, memandang tanpa saling menyapa itu sudah cukup membuat aku bahagia. Kalau sedang beruntung, ya kita duduk saling berhadapan sambil curi-curi pandang.
Kurasa kita dekat, namun seperti ada sekat. Seperti kamu yang tidak peduli, sehingga aku sibuk mencari arti batas apa yang sebenarnya menghalangi?
Aku dan kamu saling menghargai keberadaan masing-masing. Hanya saja, aku mencintai keberadaanmu, dan kamu tidak sebaliknya kepadaku. Aku yang merindukanmu setiap hari, sedang kamu tetap bersikap acuh.
Sejauh ini kau terlihat sempurna, dimataku kau begitu indah. Aku tak menemukan celah kekuranganmu, boleh jadi karena cintaku yang lebih besar dari segalanya. Kau mungkin tidak memiliki perasaan sehebat aku, tapi sesekali beri aku ruang agar bisa dekat tanpa ada sekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Narasi Cinta Dalam Diam
Non-FictionIni hanya kisah klasik dari cinta dalam diam dari aku si pecinta tanpa mengutarakan. Tak semua pecinta bisa mencintai dalam diam. Mencintai dalam diam adalah kekuatan cinta yang luar biasa. Mencintai dalam diam tak selamanya buruk dan menyakitkan...