4

2.6K 293 12
                                    


˚✩彡

"Jealous?"

"Hah? Engga! Apaans— "

"Bercanda doang elah, serius amat" balas Ginting, memotong ucapan gue.

Gue membuang nafas kasar, lalu tersenyum paksa kepada ginting. "Udah selesai latihan nya?" tanya gue, ingin mencairkan suasana.

"Gue sama jojo sih udah, gatau yang lain" jawabnya, sekaligus menunjuk Jojo yang sedang ganti baju beberapa meter di depan gue. "Ngeliatin nya santai aja"

"Eh eng-"

Tiba-tiba, suara varo yang super annoying muncul dari belakang gue. "Jealous?"

Ginting dengan santai nya hanya tertawa dan langsung meninggalkan gue dan Varo.

Alhasil, keluarlah puluhan nama binatang dari mulut gue yang di tujukan untuk Varo.

˚✩彡

Usai latihan, gue, Varo, beserta seluruh Team kembali ke hotel sekalian siap-siap untuk city sightseeing.

Karena gue emang bukan tour guide, jadi gue hanya ingin ngajak mereka ke tempat yang tourist-friendly alias tempat-tempat yang bisa dibilang mainstream dikalangan turis luar negeri ; tokyo sky tree, shibuya crossing, asakusa temple, dan tempat-tempat famous di sekitar tokyo lain nya.

Sebagai LO yang baik, gue udah ready di lobby hotel dari 30 menit sebelum jadwal. Karena Varo bukan LO yang baik, jadi dia enggan untuk ikut sightseeing. Bosen, katanya. Apparently dia males ke tempat-tempat yang akan kita visit karena sudah puluhan kali mengunjungi tempat-tempat tersebut.

Bersyukur sih gue. Ga ada yang bakal gangguin gue. Tapi at the same time, dia satu-satunya orang yang paling akrab dengan gue. Ya memang, gue mulai dekat dengan atlet-atlet perempuan, tapi aneh aja rasanya kalau ngga ada Varo. But it's fine, i guess.

30 menit berlalu, Sekarang sudah jam tiga sore. Gue langsung nelfon driver bis untuk parkir di lobby hotel.

Gue menyapa setiap atlet yang baru turun dari kamar masing-masing, dan menginstruksikan mereka untuk segera masuk ke dalam bis.

Di dalam bis, gue duduk di sebelah Gregoria, yang akrab dipanggil Jorji. Dia berumur satu tahun dibawah gue, ya bisa lah dibilang seumuran.

Gue banyak ngobrol sama jorji, dia juga nanya apakah gue pacaran sama varo atau engga, yang jelas gue jawab engga. Gue juga menanyakan sifat atlet2 satu-satu, dan gue puas banget ngobrol sama Jorji.

Setelah jalan-jalan di Asakusa, Shibuya, Shinjuku, dan lain-lain, tujuan terakhir kita adalah Tokyo Sky Tree karena memang tempat itu bagus dilihat di malam hari.

Kita hanya datang untuk foto-foto, ngga naik ke atas Tokyo Sky Tree dikarenakan harganya yang ngga bisa dibilang murah, dan rombongan ini jumlahnya tidak sedikit.

Sebelum kita sesi foto, kita mampir  deeke restoran ramen untuk makan malam. Sekalian gue menjelaskan teknis selama kita di Tokyo Sky Tree ini.

"Jadi, kita ga naik ke atas sky tree nya—"

Belum selesai bicara, sudah disambut dengan balasan ' yaaaaahhhh ' dari atlet-atlet di depan gue.

gue tersenyum, "Nanti yang dapet gold medal, gue traktir naik keatas deh. Gimana?"

Ucapan gue dibalas dengan seruan 'oke' dari mereka.

"Bareng sama yang ngomong ga?" tanya the one and only, Gintinh.

"Hmm, gatau deh, menang dulu makanya!" jawab gue bercanda.

˚✩彡

Setelah selesai makan malam, gue menginstruksi mereka untuk keluar dari restoran. Gue juga bilang kalo sesi foto akan selesai jam sembilan, dan di jam tersebut semua harus sudah kumpul kembali di bis.

Setelah semuanya berpencar, gue memutuskan untuk duduk di bench sambil melihat tower yang diwarnai lampu-lampu warna warni.

"Kykaaaa" jojo tiba-tiba datang bersama ginting dan ihsan. "Gue sama ihsan mau foto-foto dulu, lo temenin ginting ya?"

"Hah ap-" belum selesai ngomong, ucapan gue terputus oleh ucapan jojo.

"Oke, makasih! dadah Ting!"

Gue memutar mata dan langsung mengambil handphone, pura-pura sibuk, males ngomong sama Ginting, karna tadi dia malu-maluin gue.

"Lo sebosen itu kesini?" tanya Ginting. Kayaknya dia mencoba untuk mencairkan suasana.

Karena gue masih pengen jadi LO yang baik, gue menarik nafas panjang, dan tersenyum kecil ke arah Ginting yang duduk di samping gue. "Engga kok, lagi males aja"

"Kalo gue menang, lo beneran mau ngajak gue naik ke atas situ?" tanya nya lagi, kali ini sambil menunjuk ke bagian atas dari Tokyo Sky Tree.

"Iyaa bener, liat aja nanti " jawab gue.

"Hmm, oke, liat aja nanti. Gue menang"

˚✩彡

volunteer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang