17

1.8K 267 23
                                    


˚✩彡

Who would've guessed, sekarang gue dan seluruh team badminton Indonesia sedang menuju ke narita international airport untuk flight mereka ke Beijing, China.

Siapa yang menyangka, kalau ini adalah akhir dari cerita Japan Open 2018, 3 minggu yang sulit untuk gue deskrpisikan— i feel glad that it's over, tapi at the same time i dont want it to be over.

The past 3 weeks felt like a fever dream to me. Rasanya baru kemarin gue berada di Gate Arrival untuk menyambut kedatangan mereka.

Siapa yang menyangka, perpisahan ini sangat sulit untuk gue.

Oh, and siapa yang menyangka? mendaftar jadi volunteer Japan Open 2018 mampu melepas status single gue?

Gue dan Ginting belum berbicara semenjak ia meninggalkan kamar gue tadi. Bahkan di lobby hotel dan di bus, dia belum mencoba untuk menyapa gue.

Ya, yaudah sih. Dia ngga harus ada di sebelah gue setiap saat, right?.

Di bus, dia duduk sendirian dengan earphone menempel di telinga nya, sambil menatap keluar jendela bis.

Terlalu lama memperhatikan gerak-geriknya— ternyata sudah mulai terlihat airport narita, yang spontan mengingatkan gue saat pertama kali mereka sampai.

Semua memori terputar di pikiran gue, membuat gue makin sulit untuk melepaskan.

Ngga terasa, gue meneteskan air mata. Sorry for being an emotional wreck.

Gue mengelap kasar air mata gue ketika sang driver berkata bahwa kita sudah harus bersiap-siap untuk turun.

Gue mengambil mic, dan mengajak Varo untuk bicara di depan bis.

"Hai, semuanya" ucap gue. "Jadi, ini adalah akhir dari Japan Open 2018. Makasih untuk semuanya yang udah menjalani 3 minggu ini bareng gue dan Varo, maaf kita suka nyebelin yaa" ucap gue dengan senyuman lebar, dan dibalas dengan 'yaaaa' dari para atlet. "Good luck terus untuk kalian semua, thank you for your hard work dan semangat terus untuk membawa nama baik Indonesia. Jangan pada lost contact yaa sama gue" lanjut gue, lalu mengoper mic kepada Varo.

Varo juga mengucapkan beberapa kata, yang sukses membuat gue makin emosional.

Ngga lama, kita sampai di airport dan langsung turun di terminal 2. Gue menginstruksikan mereka untuk berkumpul setelah mengambil koper dari bagasi bus, dan lanjut mendistribusikan boarding pass masing-masing.

Setelah membagikan boarding pass, gue pamit kepada semua atlet, coach, dan tim official.

And this is it. Gue harus bicara dengan Ginting. Gue melihat dia yang sedang memainkan boarding passnya. Dia ngga kelihatan senang. Akhirnya gue memutuskan untuk menghampirinya duluan.

"Hai" ucap gue awkward.

Ginting membalas dengan senyuman.

"Lo gapapa?" tanya gue.

"Ikut gue, kyk" katanya seketika. Ucapannya membuat mata gue berair.

"Ngga bisa..." balas gue lirih, yang dibalas dengan buangan muka dari Ginting. "Ayo, gue tunggu lo dari Korea. lo fokus dulu sama turnamen, menangin tuh semua, terus lo baru mikirin gue, oke?"

"Gue semalem gaketemu lo aja kangen" katanya pelan sambil tertawa pahit.

Gue menarik nafas panjang. "Cuma bentar doang.. abis itu lo boleh kesini kapan aja" kata gue berusaha menenangkan hatinya.

"Gue ngga tau bakal sekangen apa sama lo..." ucapnya lagi.

"I know.." balas gue. baru ingin bicara, terdengar pengumuman bahwa mereka sudah bisa boarding ke pesawat.

"Jaga diri ya, Kyka.. jangan macem-macem, makan jangan lupa, belajar yang bener, jangan lupa video call gue tiap malem, kalo mau pergi ada cowo nya plis bilang gue dulu, jangan sakit, kabarin gue setiap pagi, jangan lup—"

"Iya, ginting. I will" balas gue sambil tersenyum memotong ucapan nya. "Safe flight, bye" kata gue.

"Jangan bye, kan nanti ketemu lagi" katanya.

"Oke yaudah, see you, ginting. Safe flight and goodluck" ulang gue.

"See you" katanya, lalu pergi menjauh.

Setelah gue balik badan dan berjalan menuju pintu exit, tiba-tiba gue merasakan sebuah back hug, and i know damn well who did that. "Ga mau pergi kalo belum dipeluk"

Alhasil, gue berbalik badan dan memeluknya sambil berjinjit sedikit, wangi parfum khasnya menusuk hidung gue.

Dia melepas pelukannya, "Dadaaah. Love you"

˚✩彡

volunteer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang