˚✩彡Segala usaha menghindar dari Japan Open yang sudah gue lakukan selama 2 hari belakangan ini sangat sia-sia. Sekarang gue kembali berada di Musashino Sports Plaza, bersama Yasmin, teman SMA gue yang juga tinggal di Tokyo.
Benar-benar hidup gue seperti lagi dimainkan sekarang. Bisa banget ya, coincidencenya kayak gini?
Tadi gue sempat menolak ajakan Yasmin, tapi ia mengiming-imingi gue dengan traktiran di restoran teppanyaki mahal.So here i am, again.
Gue menatap Yasmin yang mengagumi Jojo— yang lagi duduk di kursi bagian VIP— untuk para atlet lain dan team official— tempat dimana seharusnya gue duduk. Yasmin ngga tau sama sekali kalau gue adalah salah satu volunteer di turnamen ini. Dan of course Varo, apalagi Ginting, ngga tau kalau gue datang hari ini.
"Kyk! liaaat itu Jojo beneran, astaga! fangirling banget gue!" ucap yasmin sedikit lantang, mengundang tatapan dari orang-orang lokal.
Ginting akan bermain setelah pertandingan ini. Di depan gue sekarang, sedang berlangsung rubber set antara pasangan Men's Doubles Kevin/Marcus melawan Endo/Watanabe.
Rasanya gue ingin berdoa agar Kevin dan Marcus bermain lebih lambat, karena gue sangat belum siap untuk melihat ginting. Kalau dia ngeliat gue gimana? Mau ditaruh dimana muka gue yang kemarin bilang gue sudah lepas tangan dari Japan Open?
"YEEESS MENAAANGG" teriak Yasmin tiba-tiba, membuyarkan lamunan gue.
The Minions berhasil masuk ke final. Ya, itusih pasti.
Setelah mereka berdua meninggalkan lapangan, terdengar nama yang familiar di telinga gue. Gak lama, ia masuk ke lapangan disambut dengan teriakan dari orang-orang yang berada di bagian kursi VIP— dan Yasmin. Jantung gue berdetak ngga karuan saat matanya melihat ke arah tribun
Agar tidak terlihat, gue mengambil handphone dan menutupi wajah gue, pura-pura mengambil video.
Setelah warm up dan lain-lain, game dimulai. Gue menyaksikan dengan tegang, Yasmin juga. Karena memang lawan ginting hari ini merupakan salah satu pemain Top 5.
Set pertama selesai, Ginting menang tipis dengan skot 20-22.
Set kedua pun dimulai, suara suporter yang duduk di bangku VIP makin kencang. Yang duduk di tribun atas, hanya Yasmin sih yang dari tadi teriak-teriak kehebohan.
Interval pertama selesai, skor 11-5 dengan lawan yang memimpin pertandingan.
Gue mulai cemas karena Ginting tampak lelah dan agak kurang bersemangat. Betul saja, di set kedua Ginting kalah dengan skor 21-16.
Raut muka yasmin berubah— tadinya sumringah menjadi agak khawatir. "Ginting sering kalah kalo udah masuk rubber set. Plis dong masa dia kalah sih hari in— "
Gue mengelak ucapan yasmin. "Bisa bisa, pasti menang" ucap gue pelan, keceplosan.
Lanjut interval pertama di set ketiga, Ginting gagal memimpin permainan dengan skor 11-8. Saat waktu istirahat untuk kedua pemain, gue memperhatikan Ginting yang lagi menatap fokus ke seluruh penjuru venue. Menyadari itu, gue panik dan buru-buru menunduk— ah telat! Mata gue bertemu dengan matanya. Wajahnya tampak kaget— i can't describe if he's happy or not, lalu suara wasit menandakan bahwa pertandingan akan segera dilanjutkan.
Baru masuk ke dalam lapangan lagi, Ginting langsung menembakkan pukulan smashnya kearah lawan dan mencetak angka. Yasmin berteriak semangat.
Ngga lama, Ginting berhasil untuk memimpin pertandingan. Lawan belum mencetak angka sama sekali semenjak interval pertama. Skor sekarang berada di 16-11.
Yasmin semangat lagi, begitupun juga dengan gue. Walaupun daritadi gue belum mengeluarkan suara sedikitpun.
Dan akhirnya, Ginting berhasil melaju ke final dengan skor 21-14. Dia menunjukkan wajah senangnya ke pelatih, lalu melihat ke arah gue dan tersenyum. Lalu, ia langsung buru-buru keluar meninggalkan lapangan.
Karena memiliki firasat tinggi kalau dia akan datang mencari gue— iya emang gue geer— tapi daripada dia beneran nyari gue, gue memutuskan untuk menghindar.
"Min, gue ke toilet bentar" ucap gue kepada Yasmin. Ia hanya menganggukkan kepala.
Gue ngga ke toilet beneran, gue keluar dari venue—yang berisik dengan suara dukungan penonton— dengan tujuan untuk menjernihkan pikiran. Tiba-tiba, handphone gue bergetar.
[iMessage]
ginting
kamu kalo kangen, bilang
gausah ngumpet2 gitu kalii˚✩彡

KAMU SEDANG MEMBACA
volunteer
FanfictionJapan Open 2018, and everything in between started : aug 2018 , completed : feb 2019 [under maintenance + 2021 after story in progress] cover illustrated by Masashi Shimakawa