˚✩彡Gue memulai hari ini seperti hari-hari kemarin sebelum Japan Open— yang membuat rutinitas gue berubah 180 derajat. Sekarabg hari selasa, dan seperti biasa gue harus kuliah.
Gue terbangun jam tujuh, dan langsung mengecek handphone.
ginting
sleeping beautyyyy bangooonn
ohayogozaimasu!!
semangat kuliah :-)Gue tersenyum melihat pesan dari dia. Gue tau di China masih jam enam pagi dan pasti dia curi-curi waktu untuk main hape sebelum latihan untuk pertandingan babak kualifikasi nya hari ini.
kyka
haai
goodluck nantiginting
makaciii
malem vidcall yaaaaaakyka
okkginting
aku latihan duluu
bye kykokyka
sipp semangat💪🏻ginting
:-)Gue membaca pesan terakhir dari Ginting dan bergegas bersiap-siap untuk pergi ke kampus karena gue harus datang ke kelas pagi.
Setelah selesai siap-siap, gue langsung jalan kaki ke kampus. Memang dorm gue letaknya hanya lima menit dari kampus.
Gue disambut dengan beberapa teman gue, karena hari ini hari pertama gue menjalani kuliah dengan normal lagi.
"Kyk, katanya ada mahasiswa baru dari indo" ucap Alyssa, salah satu teman gue.
"Siapa?" tanya gue, penasaran.
"Namanya diandra, dia ngambil matkul music theory 2 juga, jadi nanti siang kita ketemu" jelas Alyssa. Gue hanya mengangguk, dan lanjut berjalan ke kelas.
˚✩彡
Sekarang sudah jam 11 siang. Gue, Alyssa, dan Lana berniat untuk ke cafetaria sekalian nonton Live Stream pertandingan pertama Ginting di China Open.
Sampai disitu, gue memesan makanan, sementara Lana dan Alyssa pergi mencari tempat duduk.
Balik-balik, mereka sudah tidak berdua. Ada satu perempuan, yang gue mukanya ngga familiar, tapi terlihat seperti orang Indonesia.
"Ini Kyka, kenalan deh" ucap Lana, sambil menunjuk gue.
"Um, hai?" kata gue bingung.
"Hai, gue Diandra" katanya. Mukanya terlihat judes-judes gimana gitu, tapi kayaknya dia baik.
"Kyka" ucap gue sambil tersenyum.
Gue mulai makan, dan mengobrol bersama diandra.
"Gue kesini ikut program dari kampus gue di bandung" jelasnya. "Pengen minggat dari bandung aja sih, makanya daftar"
"Ohh gitu, di bandung kuliah apa?"
"Music juga" katanya. "Sebenernya gue udah daftar program kesini dari 3 tahun lalu, tapi baru sempet berangkat bulan ini"
Diandra bercerita panjang lebar tentang kehidupan nya. Segala macem, dari yang penting, ke gak penting, lama-lama makin gak jelas. Jujur, gue agak kesel. She seemed like a very self centered person.
"Ehm— sambil nonton live stream ya" kata gue, memotong ucapan Dianra. Lana dan Alyssa kelihatan nya juga agak terintimidasi oleh Diandra.
"Boleh boleh! livestream apaan?" ucap dia.
"Badminton, china open." jawab alyssa.
Gue mengangguk dan langsung membuka laptop.
Ngga ada angin ngga ada ujan, tiba-tiba diandra bergeser ke sebelah gue, terlihat penasaran dengan apa yang gue tonton.
"Eh! Onik!!" kata diandra cukup lantang dan terdengar kaget. "Udah lama banget ga ngeliat doi, kangen deh" katanya lagi.
"Lah, lo kenal?" tanya Lana sambil melirik gue diam-diam.
"Iya, mantan gue pas SMA"
˚✩彡

KAMU SEDANG MEMBACA
volunteer
أدب الهواةJapan Open 2018, and everything in between started : aug 2018 , completed : feb 2019 [under maintenance + 2021 after story in progress] cover illustrated by Masashi Shimakawa