21

1.8K 269 39
                                    


˚✩彡

Today is the day. Hari ini gue akan bertemu dengan Ginting lagi. Jujur, ada rasa deg-degan. Aneh nggak sih, mau ketemu cowo sendiri tapi malah deg-degan? Well, i hope it's normal.

Setelah memenangi China Open kemarin, ia punya waktu 2 hari free, dan ia memilih untuk pergi ke Jepang, mengunjungi gue. Turnamennya setelah ini akan diselenggarakan di Korea, tidak begitu jauh dengan Jepang, maka ia diperbolehkan oleh para coach.

Gue sekarang sedang duduk didepan Arrival gate, bareng alyssa. Kita berdua datang kesini setelah mengebut mengerjakan semua assignment di kampus tadi. Ada rasa deja vu sedikit, duduk didepan gerbang kedatangan.

Ginring akan datang dengan Rian, yang sampai sekarang gue ngga tau kenapa Rian ikut ke Jepang— tapi pokoknya dia dateng sama Rian.

Sekarang sudah jam satu lebih dua puluh menit. Ginting seharusnya udah landing dari 20 menit yang lalu, tapi pasti dia sedang ribet dengan bagasi dan imigrasi.

Gue memutuskan untuk ngechat dia dan menanyakan posisi.

kyka
lamaa
dimana euy

Memencet tombol send, lalu gue langsung mengunci handphone lagi.

"Eh, itu tuh" kata Alyssa dengan santai. Gue engga langsung menengok, karna alyssa ngomongnya engga terlalu jelas. "Kyka, itu!" katanya lagi, tapi gue belum nyambung.

Saat gue mau menengok ke samping kanan, Ginting muncul di hadapan gue. Spontan mata gue terbelakak, dan membuat dia tertawa.

"Haaaaiiiiii" kata dia membuyarkan lamunan gue.
"Ngeliatinnya santai aja dong" lanjutnya.

Gue tersenyum lebar. "Ih, kaget tau" ucap gue malu-malu. Dua minggu tidak bertemu, rasanya lama banget ya ternyata.

"Kangen nih" ucapnya sambil melingkarkan lengan nya disekitar pinggang gue.

Gue tersenyum lebar. Rasanya ingin meledak. Ginting kalau sudah bikin salting, bisa membuat muka gue merah bukan main.

"Udah belum, ting? pegel gua" ucap seseorang dari belakang Ginting. Iya, itu Rian.

"Ganggu lu" jawab Ginting.

"Ohiya, Lyss, ini Ginting. ini Rian" kata gue, memperkenalkan Alyssa kepada dua pria yang berdiri di depan gue.

Alyssa dengan ramah menyapa keduanya.
"Jangan modus, jom!" ucap Ginting yang membuat alyssa ketawa-ketawa. Emang agak aneh anaknya.
"Balik yuk kyk, aku capek"

Gue mengiyakan permintaan ginting, dan langsung berjalan ke arah pemberhentian taksi.


˚✩彡

"Capek banget" Keluh Ginting sebelum menghampiri gue di kasur.

Before i continue : Iya, gue berada di kamar hotel Ginting. Kenapa gue ga di kamar hotel sendiri? Karena memang gue ngga nginep, dan bakal balik ke dorm nanti malem. Alyssa sama rian? mereka bilangnya mau ke family mart buat beli cemilan. But only God knows what are they doing right now.

Gue menyelonjorkan kaki di kasur hotel kingsize ini, dengan ginting yang kini tiduran di paha gue dengan handphone dihadapan nya.

Merasa didiemin, gue menarik nafas panjang dan mengambil handphone gue sendiri.

Gue hanya mengescroll timeline instagram dengan asal. Tiba-tiba mendapat notif.

Refleks gue melihat ke ginting yang masih fokus ke hapenya.

ginting
jangan ngambek
hehehhehehehehe

Gue tertawa kecil dan ngga tau kesambet apa— gue mengarahkan tangan kanan ke kepala Ginting. Tanpa disadari, tangan gue yang menganggur berada tepat diatas rambut Ginting dan mengelusnya pelan.

Nggak lama kemudian, gue mendapati Ginting yang lagi memandangi gue, tapi tangan nya masih memegang handphone.

Gue spontan berhenti, karena merasa tidak enak dengan dia yang notabenenya berumur lebih tua daripada gue.

ting!

[Notifications from ginting]

ginting
lagi dong

˚✩彡

volunteer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang