˚✩彡Rutinitas sehari-hari gue hampir ga pernah berubah. Bangun karena panggilan okasan di dorm gue, siap-siap kuliah, jalan kaki ke station, turun di Ueno station, lalu jalan kaki sampe kampus.
Tapi mulai hari ini, banyak rutinitas gue yang akan berubah, untuk kurang lebih 3 minggu. Japan open 2018 akan dimulai. Iya, dikarenakan kehidupan gue yang super-duper-membosankan-kerjaan-nya-cuma-belajar-tidur-belajar-tidur, gue mendaftar untuk menjadi volunteer Japan Open 2018, dan ternyata diterima. Sesuai dengan form yang gue kirim beberapa minggu yang lalu, gue akan menjadi LO untuk Team Indonesia. Isn't it so cool?
Japan Open akan di mulai minggu ini, hari selasa. Nah, hari ini, Jumat, Tim Indonesia akan mendarat di Narita International Airport, tepatnya jam 7 malam. And of course, gue akan menyambut kedatangan mereka, sekalian mengantarkan ke hotel yang akan mereka tinggali selama 3 minggu kedepan.
Gue masih dalam perjalanan menuju airport bersama partner LO gue, Varo. Varo dulunya adalah teman SMP gue, tapi kita bertemu lagi saat kuliah karena ternyata kita mendaftar di universitas yang sama. Honestly, gue engga tau kenapa Varo daftar jadi volunteer juga, but i guess its fine. Bagus lah gue ga sendirian.
"Kyk, nanti banyak yang ganteng loh" ucap Varo memecah keheningan di antara kita berdua.
"Ya terus? Tujuan gue kan mau nambah pengalaman, bukan nyari cowo, jir" jawab gue dengan ketus.
"Ini bukan wawancara, kyk. Jangan serius-serius amat napa si" balasnya lagi dengan nada menggoda.
Gue hanya membalas dengan memutar mata.
Terminal kedatangan Internasional Narita Airport mulai terlihat dari kaca taksi. Gue excited, karna jujur, gue beberapa kali menonton pertandingan badminton setelah mendaftar jadi volunteer. Dan, bisa di bilang... some of them are attractive.
Lamunan gue buyar saat supir taksi yang duduk didepan gue berkata bahwa kita sudah sampai di depan Gate C. Gue buru-buru memberikan 2 lembar kertas 1.000 yen.
"Arigatou! " Ucap Varo sambil membuka pintu taksi.
Setelah gue dan Varo turun dari taxi, kita menemui Azumi— salah satu Event Organizer di Japan Open 2018. Gue, Varo, dan Azumi kemudian duduk di cafe seberang Gate C untuk berbicara mengenai banyak hal yang perlu diketahui gue dan Varo untuk Team Indonesia. Mulai dari hotel, transportasi, konsumsi, jadwal latihan, dan lain lain.
Satu jam telah berlalu, Azumi pun pamit karna ia masih harus bertemu LO lain yang sudah ditugaskan untuk berbagai negara. Gue dan Varo juga sudah harus bergegas ke Gate C, untuk menjemput Team Indonesia yang dikabarkan baru mendarat 30 menit yang lalu.
"Kyka! itu tuh!" ucap Varo dengan muka bingung nya. Aneh, nunjuk-nunjuk doang dia mah, bukan nya disamperin.
Gue langsung melihat ke arah Arrival Gate, dan benar saja, ada 28 orang— yang mostly memakai jaket merah-putih, berjalan ke arah gue dan Varo.
Tanpa basa-basi, gue langsung menarik pelan tangan Varo untuk menghampiri mereka.
Refleks, gue tersenyum tipis. Gue memang belum contact-an dengan siapapun, kecuali Coach Herry. Beliau adalah ayah dari teman SMA gue, dan setelah tau bahwa gue akan menjadi LO team Indonesia, gue langsung berkomunikasi dengan beliau.
"Hai om! Welcome to japan!" Sambut gue dengan nada ceria, padahal mah nervous banget.
"Telat, kita udah satu jam disini"
anjir, its anthony fuckin ginting.
˚✩彡
![](https://img.wattpad.com/cover/160252541-288-k149998.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
volunteer
FanfictionJapan Open 2018, and everything in between started : aug 2018 , completed : feb 2019 [under maintenance + 2021 after story in progress] cover illustrated by Masashi Shimakawa