22

1.6K 251 14
                                    


˚✩彡

Setelah hanya menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan di kamar hotel Ginting, kita berdua merasa bosan dan memutuskan untuk pergi keluar untuk mencari udara segar, sekalian makan malam.

Sekarang sudah jam enam sore, dan langit mulai menggelap.

"Besok aku balik kyk, puas-puasin hari ini" katanya sambil menunggu gue siap-siap.

"Nanti beres korea terus ngapain?" tanya gue.

"Aku balik bandung bentar, terus lanjut pelatnas, terus ke denmark" balasnya lagi. "Kamu ikut aku ke tiga-tiga nya ya"

Gue tertawa. "Kalo ngomong suka ngasal" kata gue dengan santai.

"Serius ih, kalo perlu cuti kuliah sekalian, kamu jadi personal manager aku aja biar bisa ikut aku kemana-mana" lanjutnya. Yang lagi-lagi gue tertawakan

"Mana ada pemain badminton punya personal manager. Ngawur kamu. Yuk ah jalan"

Ginting tertawa, lalu menarik tangan gue untuk keluar kamar.

Di dalam lift, tiba-tiba ia mengangkat suara lagi.
"Kamu beneran ngga mau jadi personal manager aku? nanti gaji nya kalo aku menang kita bagi dua"

Gue mengernyitkan mata kearahnya, dan saat pintu lift terbuka gue pergi meninggalkan dia.

"Ih— kyk!" teriaknya dari belakang. Jelas gue berhenti dan tertawa.

Gue dan dia akan mengelilingi daerah shibuya saja, tanpa arahan yang jelas karena kita berdua sama-sama belum tau ingin kemana.

"Gue belum belanja selama di Jepang sama China, rekor ini" katanya.

"Ya udah, gue temenin lo ke Jingumae ya?" tanya gue. Jingumae adalah pusat perbelanjaan barang branded di shibuya, yang gue yakin Ginting bakal senang kalo diajak kesana.

"Emang disana ada apa?" tanya dia lagi.

"Banyak deh. Things that will make u happy" jawab gue.

"Tapi kan the only thing that could make me happy, itu cuma kamu kyk " katanya, yang membuat gue geli. "Cie salting"

Gue memutar mata lagi. "Bacot! gue tinggal ya?!"

Ia tertawa sedikit kencang, lalu merangkul gue. "Ayo ah"

Gue dan dia berjalan ke stasiun terdekat untuk naik kereta ke Jingumae.

Butuh sekitar sepuluh menit untuk sampai ke stasiun Meiji Jingumae— pusat perbelanjaan di Shibuya.

Saat sudah sampai, gue langsung mengajak dia ke jalan— lebih tepatnya gang yang sepanjang jalan dipenuhi dengan toko-toko branded.

"Jangan kalap" kata gue sambil tersenyum.

Ginting terlihat sumringah saat melihat berbagai toko— dari mulai Supreme, Bape, Undefeated, banyak deh.

"Nggak janji deh" katanya sambil cengengesan.

"Udah sana puas-puasin, gue ngikut aja" ucap gue.

˚✩彡

Gue dan Ginting berakhir di dorm gue. setelah kurang lebih tiga jam mengeksplor Jingumae sekalian dia mengtraktir gue makan malam, kita balik jam sembilan, tepar.

Ginting membawa banyak kantong belanja. Iya, yang baru menang China Open emang gitu.

Baru saja gue mau tiduran di kasur, tiba-tiba handphone gue berbunyi.

alyssa is calling...

" ... "

"Hah? sekarang?"

" ... "

"Katanya lusa!"

" ... "

"Aduh, yaudah iya gue kesana!"

call ended.

Gue sangat panik saat menerima telfon dari Alyssa. Katanya, hari ini adalah deadline pengumpulan assignment music theory.

Alyssa bilang bahwa ia sudah sampai di kampus, yang buat gue lebih panik lagi. Mau nggak mau gue harus buru-buru kesana.

"Kenapa kyk?" tanya Ginting. Shit, gue ngga sadar kalau masih ada dia disini.

"G-gue harus ke kampus sekarang" ucap gue masih panik. "Kamu mau ikut atau mau disini aja?"

"Ikut" ucapnya.

"Beneran? ngga capek?" tanya gue lagi.

"Capek dikit, tapi ngga apa-apa deh, soalnya besok udah pergi lagi" jawabnya dengan nada sedikit sedih.

"Hmm, oke deh, yuk." ujar gue sambil memasukkan laptop ke tas.

"Nanti malem aku nginep ya kyk? " ucapnya, sekaligus mengoper hoodie gue. Dia tau banget gue butuh hoodie.

"Yaa terserah aja" jawab gue simpel. "Ayo"

Untungnya, di seberang dorm gue terdapat sebuah pemberhentian taksi 24 jam. Benar-benar useful untuk waktu-waktu seperti sekarang ; karena biasanya kereta sangat ramai di jam pulang kantor seperti saat ini.

Sampai di kampus, gue meminta Ginting untuk tetap di samping gue, takut dia ilang, hehe.

"Kyka! sini"

Gue melihat Alyssa yang sedang berada di dalam kelas, sambil menaruh usb di meja depan.

Gue spontan mengeluarkan usb juga, dan menaruh benda kecil itu di meja.

"Untung lo bilang, Lyse. Kalo engga nanti yang ada gue ngulang" ujar gue yang mengundang senyuman dari Alyssa, wajahnya sudah lega. "Lo sendiri, lyss?"

"Bareng Diandra, minta ikut dia" katanya, gue hanya ber-ooh ria. "Lo sendiri? Naik apa deh cepet banget"

"Sama Gin— " belum selesai berbicara, gue tiba-tiba menyadari bahwa Ginting sudah tidak ada di sekitar gue. "Lah kemana dia?! " ucap gue spontan.

Gue langsung keluar kelas, belok kanan, belok kiri, ke lobby, ke—

Saat lagi panik-paniknya, tiba-tiba gue disambut dengan wajah ceria dari Ginting dan—

diandra?

˚✩彡

volunteer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang