"Selamat pagi."
Aku memerhatikannya dengan saksama. Seorang wanita paruh baya dengan penampilan lusuh itu bertanya dengan senyum ramah, walau suaranya terdengar parau.
Dibelakangnya berdiri dua orang petugas kepolisian berpakaian lengkap.
"Apa kalian pernah melihat gadis ini?" Wanita itu menyodorkan selembar foto kepada Papa.
Aku mendekat karena pensaran. Seorang gadis mungil dengan mata bundar dan rambut cokelat yang familiar membuatku terperangah.
"Floren," gumamku.
"Kamu pernah melihatnya?" Wanita itu menatapku berbinar.
Aku mengangguk. "Dia ada di rumah sebelah."
Dia terdiam ditempat. Sementara dua petugas dibelakangnya bergegas pergi.
"Ada apa, Bu?" Aku bertanya. Khawatir dan heran pada reaksinya.
Air matanya merintik jatuh. Ada apa ini? Rasanya tak tenang tiba-tiba menguasaiku.
Wania itu berbalik dan beranjak pergi, aku mengikutinya perlahan. berbelok dan masuk ke rumah tetanggaku yang ternyata sudah dipenuhi dengan rerumputan tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelah Dia Pergi
Proză scurtă15+ Aku sering kali menatapnya dikala senggang dari kaca jendela kamarku. Dia adalah seorang gadis dengan senyum manis yang tinggal tepat di sebelah rumahku. Kami sering bertukar sapa, saling bercakap, menjalin hubungan pertemanan dengan baik di a...