Cinta Sampai Halal part 24

5.7K 138 12
                                    


Masalah itu,bukan menjadikan kita lemah. Melainkan menjadikan kita kuat. Karena masalah mampu mendewasakan cara berpikir kita.

Dan katakan pada masalah jika kamu kuat karena Allah bersamamu.

**

Hembusan angin pantai menyapu ombak dilautan. Tawa riang penuh kegembiraan dari orang-orang yang sedang menikmati hawa sejuk pantai sore ini.

Langit mulai tampak menguning,pertanda malam kan menyapa.

Aku duduk pada pasir putih,membiarkan pakaianku terkena hempasan angin.

Mataku berbinar mengamati sepasang insan yang sedang menikmati sejuknya air laut. Bercanda riang bersama seakan masalah tak pernah hadir dikehidupan mereka.

Aku menoleh,mengamati tiga orang yang berjalan kearahku. Aku tersenyum melihat mereka. Ya,dia fikran,bayu dan juga puput.

Satu hal yang baru aku ketahui,ternyata bayu dan puput telah menjalin hubungan sejak lama. Dan yang lebih membahagiakan lagi,dua pekan lagi mereka akan melangsungkan akad nikah.

Terkadang aku belum bisa memahami hatiku,memahami hatinya. Memahami hati kami berdua. Memahami hati mereka yang menginginkan kami tetap bersama. Ya,mereka yang selalu mendoakan hubungan kami agar tetap menyatu dalam ikatan yang halal. Mencintai dalam kehalalan yang diridhoi oleh Allah.

Aku bahagia karenanya. Bahagia karena dia telah menjadi separuh dari kehidupanku. Bahagian menjadi imam masa kini dan masa depanku. Dan aku percaya semua telah tertulis di lauful mahfuzNya.

"Alwa..." pekik puput seraya melambaikan tangannya kearahku. Aku membalas lambaian tangan puput.

"Aku rindu banget sama kamu." Katanya setelah sampai dihadapanku seraya memelukku. Aku membalas pelukannya.
Sejujurnya aku juga merindukannya. Dia pergi dan tidak memberi kabar padaku. Meninggalkan aku begituh saja dan saat kembali,memberi kabar padaku yang membuat aku shock dan tentunya bahagia.

Aku berdoa dalam hati semoga bayu adalah pria yang memang ditakdirkan oleh Allah untuk sahabatku ini.

"Nggak kerasa ya...." kalimat puput tercekal saat bayu berlari kearah kami.

Kami menatapnya aneh. "Ada apa?" Tanya puput. Wajah bayu tampak pucat pasi dan terlihat sangat panik. "Kenapa yu?" Tanya puput lagi yang mulai merasa  greget karena pertanyaannya tidak kunjung terjawab.

Bayu terlihat mengatur napasnya yang seakan sesak.

"Fi... fi... fikran...." kata bayu terbata-bata. Pikiranku  mulai  buruk saat itu juga

"Fikran kenapa?" Tanyaku yang mulai ikut panik saat namanya disebut oleh bayu.

"Dia terlindas oleh mobil saat hendak membeli minuman."

Dadaku sesak. Bahkan denyut nadiku seakan ikut terhenti. Aku tidak tahu harus mengatakan apa. Tatapanku seakan kosong.

Deg.. .

Samar-samar aku mendengar suara bayu dan juga puput yang ikut panik karena diriku yang terkulai jatuh. Lalu setelah itu,aku tidak tahu apa-apa lagi.

Yang aku tahu,aku telah berada didalam kamarku yang telah di dekorasi begituh indah. Tubuhku telah dibaluti gaun putih. Ya gaun yang sama saat aku mengenakannya dalam acara pernikahanku beberapa bulan lalu.

Apa aku sedang bermimpi,atau apakah aku sedang berada dalam dunia ghaib sekarang?

Aku mencubit pipiku.

"Ini nyata alwa. Kamu sedang tidak bermimpi." Aku melebarkan pandanganku,menoleh kesuara mama yang kini tengah berdiri di hadapanku dengan gaun kebaya yang dipakainya. Mama terlihat sangat anggun hari ini.

Cinta sampai HalalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang