Delapan belas

1.5K 224 125
                                    

Suasana jam dua pagi terasa menenangkan karena suara sepuluh jari yang beradu dengan keyboard laptop terdengar berirama dan juga segelas cokelat hangat yang menemanimu bersama modul tebal diatas meja. Sejak jam 12 malam tadi kamu memilih mengerjakan tugas disaat semua orang sudah lelap di kasurnya masing masing. Kamu menguap dan merebahkan tubuhmu yang terasa kaku ke sofa setelah mematikan laptop.

"Haaahh kelar~ tidur~ tidur~" nyanyian kecilmu itu membuatmu tak menyadari keberadaan langkah kaki yang berjalan mendekat ke sofa.

"Lee, kok belum tidur?" tanya Harsa dengan wajah mengantuk, cowok itu terlihat lelah akhir akhir ini. Ah, hampir setiap malam ia terlihat lelah.

"Ini baru mau tidur. Lo kenapa bangun jam segini? Kebelet pipis?"

"Kasurnya kosong"

"Ihiiiw nyariin yaa? Sini sini" kamu memberi space agar Harsa ikut merebahkan tubuhnya di sofa dan cowok itu menurut. Posisi kalian saling berhadapan dan berpelukan dengan kepala Harsa yang mendusel di ceruk lehermu.

"Lo gak bisa tidur lagi? Hmm?"

"Bisa kok"

"Ih bohong, emang gue gaktau kalau lo tiap malem kebangun terus sibuk sendiri karena gak bisa tidur?" bisikmu lembut sambil membelai rambut lebatnya. Karena cowok itu tak kunjung menjawab pertanyaanmu maka kamu bergerak untuk mengintip Harsa yang berpura pura tidur.

"Iih pura pura tidur lagi"

"Saa" panggilmu lembut dan mengangkat dagunya agar dapat melihat wajahnya sejajar denganmu.

"Saa-yaang"

"Hmmm?"

"Kok gue didiemin? Lo gak bisa tidur lagi?" kali ini Harsa mengangguk pelan walaupun enggan membuka mata.

"Kenapa?"

"Gak dinyanyiin sebelum tidur sih"

"Ya situ gak minta dinyanyiin"

"Nyanyiin dong biar gue bisa tidur Le, plus di puk puk ya" ucap Harsa sambil mengeratkan pelukannya.

"Kok minta bonus? Bayar loh"

"Iyaa ntar pagi gue bayar pake kiss"

"Kiss apaan? Permen? -_- yaudah nyanyi apa? Nina bobo masa?"

"Ya jangan" gumamnya.

"Terus?"

"Apa aja yang slow" kamu berdehem untuk membersihkan tenggorokanmu dan memulai nada pertama dengan lembut.

"Baby it's 3 am
Had you on my mind and it's not the first time we've gone through this"

Tanganmu terulur hingga ke belakang punggung Harsa untuk menepuk nepuknya pelan agar cowok itu cepat tertidur.

"Wanting you more and more
I can't help but think of what we could be
Baby if I could tell you, if I could tell you
How much I care, I'm in despair
Are you still there?"

Kamu mendengar hembusan nafasnya yang mulai teratur dan pelukannya padamu mulai mengendur. Harsa mulai tertidur padahal kamu baru menyanyikan intro.

"Just tell me
Just tell me how we can make this work
How we can make this work"

Dengan perlahan kamu mulai menurunkan tubuhmu agar bisa tidur sejajar dengannya. Bibirmu tertarik ke sudut saat dapat melihat wajah tidurnya yang damai dan tenang seperti anak kecil.

"Cuz baby if I find a way, I'm sure of it this love won't stray
Just give me a chance to say I love you
And I need you
Now are you here to stay, or fade away like every other day?"

Moanster [Kim Hanbin iKON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang