There's nothing left to say
So I shut my mouth
So won't you tell me, babe
Are you happy now?"Le" suara cowok yang sekarang jarang terdengar itu memanggil namamu saat kamu melewati akademik. Langkahmu seketika terhenti saat menemukan wajah murung milik Daniel.
"El?"
"Lo mau kemana?" Daniel berjalan mendekatimu dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku jaket.
"Mau pulang" jawabmu cepat.
"Pulang?" kepalamu tidak langsung mengangguk dan memilih untuk menatap wajah kembaranmu yang terlihat lelah.
"Iya" cowok itu menunduk sebelum bertanya lagi.
"Kerumah?" kamu mengangguk pelan.
"Kerumah ayah bunda?" Daniel menghembuskan nafas panjangnya saat kamu tak memberikan respon apapun.
"Pulang Le"
"Iya, ini gue mau pulang"
"Pulang bareng gue, pulang kerumah sama ayah bunda" ucapnya lirih, membuat dadamu bergemuruh tak nyaman.
"Tapi rumah kalian bukan rumah gue"
"Sejak kapan--"
"Sejak dulu rumah yang kalian tempati juga bukan rumah buat gue, gue gak pernah tinggal disana" cicitmu pelan.
"Le" Daniel mengeluarkan tangannya dari saku dan beralih untuk meremas kedua bahumu.
"Ayo pulang, gue janji kali ini lo bisa jadiin tempat itu rumah" kamu menyunggingkan senyum tipis padanya sebelum melepaskan kedua tangannya dari bahumu.
"El gue udah nemuin rumah gue sendiri"
"Le jangan gitu.." cowok itu mulai merengek, ah bukan.. Jagoanmu itu mulai merengek.
"El.." kamu meraih kedua tangannya dan menariknya ketempat yang lebih sepi dari lobby akademik.
"Dari dulu pun kita berdua udah sama-sama tau kalau kita nantinya bakal punya rumah masing masing, cuma gue menemukan rumah lebih cepat. Gue berharap lo juga cepet nemuin rumah lo"
"Tapi gimana kalau nanti lo jatuh lagi? Gimana kalau orang itu balik lagi? Le plis inget deh.. I am you, you're me" Daniel menarikmu mendekat agar dapat menatap kedua iris coklatmu. Cowok itu bahkan hendak mengangkat jaketnya untuk menunjukkan tato bunga mawar yang sama dengan milikmu, namun kamu mencegahnya dengan cepat.
"El--"
"Maafin gue" ucapnya cepat sebelum kamu melanjutkan bicara.
"Maafin gue Le" suaranya yang begitu lirih membuat isi dadamu serasa diremas.
"Maaf gue ninggalin lo terlalu lama, maaf gue selalu gak ada waktu lo butuh, maaf gue selalu ngebuat lo kecewa..gue cuma..cuma.." ucapnya terbata-bata disusul dengan tetes demi tetes air yang jatuh dari kedua netranya. Jagoanmu itu lagi lagi menangis karenamu untuk kedua kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moanster [Kim Hanbin iKON]
FanfictionDon't! Coz if you fall fall fall too deep to him, it might be dangerous. I warned you #2 Hanbin on 15 September 2018 #1 iKON on 16 November 2018