63

7.3K 1.6K 300
                                    

Kita berempat makan dengan suka hati. Gue ga pernah kepikiran kalo ternyata Lucas adalah anaknya papa. Sebelumnya juga gue ga pernah liat dia, cuman sekedar tau namanya. Waktu ke Majalengka dia ga jadi ikut pula.

"Pa, abis ini gimana kalo aku yang anteri Sungyoung pulang? Papa sama mama mau balik ke RS lagi, kan?" usul Lucas.

"Boleh. Sekalian kalian pendekatan, kan mau jadi adik kakak."

Lucas senyum lebar, gue pun. Baik sih dia, nerima-nerima aja lagi bapaknya nikah lagi. Dalam imajinasi gue, gue pikir calon sodara gue ini galak dan ga terima ayahnya kawin lagi, kaya di drama-drama gitulah. Tapi ternyata engga.

"Kamu bawa mobil papa! Nanti papa yang sama mama." kata papa.

"Iya."

"Lucas udah tau kan rumah mama dimana?" tanya mama.

"Tau, ma. Deket sama temen aku, ko." Pasti maksudnya si Mingyu.

Kita kelar makan, ngobrol-ngobrol dikit lalu udah deh. Papa sama mama nyuruh kita pulang karena takut kita cape, terus mereka juga harus balik kerja lagi.

Awalnya sih deg-deg an pas mau balik sama Lucas, takut canggung. Tapi ternyata dia juga humble anaknya, agak sinting deh kayanya dari tadi nyengir mulu makanya mulutnya lebar.

"Ini hari pertama kita kenal dan ketemu, so boleh lah lo manggil gue nama aja ga pake bang." katanya pas kita udah meluncur otw pulang.

"Iya, lagian kita seumuran."

"Lo bulan apa?" tanya Lucas.

"April."

"Gue Januari, jadi fix pake banget lo harus panggil gue abang pas ortu kita resmi nikah."

Yaelah! Iyain aja dah biar cepet.

"Lo temennya Mingyu, kan?" tanya gue memastikan lagi.

"Iya. Kita beda sekolah doang, tapi temen gue banyak di sekolah lo."

"Anak NCT?"

"Tuh tau."

"Iyalah. Akhir-akhir ini gue sering gabung sama mereka."

"Gue udah denger kasus lo kemarin. Anak NCT netral, kan?"

"Iya. Mereka malah stay sama gue terus. Baik-baik sih, gue suka."

"Jaemin demen sama lo! Udah tau?"

"Udah, Jaehyun yang bilang. Tapi ya gue ga suka brondong. Jadi gue anggep dia adik aja."

Lucas ketawa. "Dia kalo nongkrong tuh nyebut-nyebut lo terus. Kakak cantik lah, kakak lucu lah, kakak Uyong terunch apalah tai banget gue jijik denger dia ngalay."

Gue jadi ikutan ketawa. "Anaknya pecicilan banget emang."

"Iya emang." sahutnya. "Oh iya btw, gue tau nama lo doang. Karena cerita dari anak NCT sama Mingyu."

"Gue juga. Gue tau lo dari mereka. Mingyu kan sembunyi dirumah gue pas dikejar-kejar sama geng apa gitu."

Lucas natap gue kaya agak kaget gitu. "Serius? Dia cerita kalo dia kabur sama gue?"

"Iya, dia cerita semuanya."

"Eh tapi lu jangan bilang papa ya anjir! Papa ga tau gue suka balapan dan berantem gitu."

"Iya." kata gue cepet. "Lagian kenapa emang ko kalian demen banget masuk kaya gituan?"

Lucas narik nafas panjang sesaat. "Dirumah gue sendirian, bosen, sepi, bete. Papa sibuk kerja dan gue anak tunggal. Makanya gue sering diluar dan nyari keseruan sendiri. You know lah yang namanya anak broken home."

Enemy : (Mingyu Seventeen) √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang