Sore itu, Sana terlihat sedang berada di taman samping rumahnya. Duduk di atas kursi ayunan gantung sembari melihat bunga yang bermekaran hasil tanaman ibu tirinya.
Kring..kring..
Bunyi deringan Telphonenya membuyarkan lamunannya.Sana melihat sekilas nama yang menelponenya. Dia menghembuskan napasnya kasar.
"apa maumu?
...........
"sudah ku katakan berulang kali, menjauh dari kehidupanku"
..........
"aku tidak mau bertemu denganmu."Pip!
Sana memutuskan panggilan itu sepihak."aagghh!" geramnya
"ada apa? Kau baik-baik saja?"Sana terlonjak kaget karena melihat sosok Dahyun yang kini telah berada dihadapannya.
"bisakah kau tidak mengagetkanku?" ucap Sana kesal.
"mmm..aku minta maaf, aku hanya khawatir saja padamu unnie. Kalau begitu aku akan masuk ke dalam!" jawab Dahyun
"tunggu" Sana menahan pergelangan tangan Dahyun. Gadis tofu itu menatap Sana penuh dengan tanda tanya
"kau mau kemana? Apa kau akan keluar?" tanya Sana lagi karena melihat penampilan Dahyun yang sudah sangat rapi dan juga cantik.
Sanapun tidak dapat memungkiri fakta itu, dia terpesona dengan Dahyun karena baru menyadari betapa cantik dan imutnya seorang Dahyun.
Dahyun yang sedari tadi ditatap oleh manik indah milik Sana hanya terdiam terpaku. Detak jantungnya lagi-lagi berfungsi tidak normal.
"iya aku akan keluar bersama temanku" ucap Dahyun setelah berhasil menormalkan detak jantungnya
"chaeyoung?"
Dahyun menggeleng"jangan katakan padaku kalau kau akan keluar bersama namja yang kemarin kau temui?!"
Dahyun menggangguk. "aku memang akan keluar dengannya. Memangnya ada apa?"
Sana bangkit dari duduknya, lalu menarik dahyun ke dalam dekapannya. Memeluk tubuh gadis itu dengan erat seakan tidak ingin melepasnya. Jantung dahyun kembali berpacu dengan cepat.
"jangan pergi!" ucap Sana tepat di telinga Dahyun
"......."
"jangan pergi. Ku mohon!" ucap Sana lagi yang semakin membenamkan wajahnya dicecuruk leher Dahyun lalu Mengendus aroma milik gadis itu.
Dahyun melepas pelukan Sana. Menatap mata gadis jepang itu yang juga sedang menatapnya dengan lekat. "aku mohon jangan bersikap seperti ini padaku!" ucap Dahyun
Sana terdiam.
"jangan permainkan aku seperti ini, aku mohon!" ucap Dahyun lagi lalu pergi meninggalkan Sana.
Sana menghembuskan napasnya lalu duduk kembali di tempatnya, seraya merutuki kebodohan yang barusan dia lakukan.
Tiba-tiba terdengar bunyi bel rumahnya, Sana tidak beranjak berharap bibi Jung atau Dahyun saja yang membukanya. Tapi sudah hampir 3 menit bunyi bel rumahnya tetap berbunyi.
Mau tidak mau akhirnya Sana yang pergi membuka pintu.Ceklek..
"ada yang bisa ku bantu?" tanya Sana datar saat melihat seorang namja berdiri di hadapannya.
"aku mencari Kim Dahyun!" jawab namja itu.
"di sini tidak ada yang bernama Kim Dahyun. Yang ada gadis bernama Minatozaki Dahyun!" ucap Sana dingin. Dia benar-benar tidak mood. Dia tahu jika namja di hadapannya ini adalah namja yang berhasil membuat Dahyun tersenyum kemarin.