24. Almost

5.5K 507 9
                                    

Sudah 15 menit yang lalu, Dahyun dan Sana tiba dirumah. Kedua gadis itu terlihat senang dengan alasan yang tentu saja berbeda.

"kalian sudah sampai sayang?" tanya wanita paruh baya yang menyambut mereka, yang tentu saja adalah ibu mereka.

"iya ma" ucap Sana
"i..iya" ucap Dahyun juga yang masih canggung

Mamanya hanya tersenyum
"papa kalian di mana?"

"masih di mobil. Entah sedang apa!" jawab Sana yang masih setia merangkul Dahyun

"ya sudah. Kalian istirahat saja dulu di kamar. Mama baru mau masak buat makan malam nanti"

"okey kapten" jawab Sana dengan gaya marinirnya membuat Dahyun tertawa

"tidak biasanya" ucap Dahyun pelan

"eoh? Kau bilang sesuatu?" tanya Sana heran

Dahyun langsung menutup mulutnya dan menggeleng dengan cepat
"ayo antar aku ke kamar. Aku mau lihat kamarku" ucapnya sambil menarik-narik tangan Sana dengan manja

Sana hanya menahan senyumnya

"antar adikmu cepat" ucap mamanya

Dengan segera, Sana melangkahkan kakinya, membiarkan Dahyun menarik tangannya memimpin jalan.
Hingga mereka berhenti tepat di depan sebuah pintu.
Dahyun membuka ruangan itu dengan senang dan tanpa bertanya apapun pada Sana. Seakan-akan dia sudah tahu jika itu adalah kamarnya.
"Aku memang butuh istirahat" ucap Dahyun yang sudah duduk di pinggir ranjang.

Sana terdiam, dia heran.
"kau tahu ini kamarmu?" tanyanya akhirnya

Sekarang gantian, Dahyunlah yang diam.
"eoh? Aku..aku hanya asal masuk saja. Apa aku salah ruangan?"

Sana menggeleng
"ini memang kamarmu" ucapnya.
"kau istirahatlah. Aku akan kekamarku. Kamarku ada di sebelah jika kau butuh aku" lanjut Sana

"aku tahu"

"eoh?"

"ha? Kenapa?"

"tidak..istirahatlah. nanti kubangunkan jika sudah mau makan" ucap Sana yang lalu keluar dari ruangan itu

Sana menggeleng-gelengkan kepalanya. Pikirannya kalut sekarang. Sikap Dahyun membuatnya bingung. Apalagi ucapan gadis itu barusan. Dia yakin bahwa dia tadi mendengar ucapan Dahyun yang sudah tahu letak kamarnya.

Bukankah itu aneh? - batin Sana

Sana menjambak rambutnya
"mungkin aku hanya berimajinasi saja. Tenanglah Sana, ini pasti karena kau kurang tidur saja dan terlalu menghawatirkan Dahyun. Ya itu pasti alasannya. Pasti itu" ucapnya menenangkan dirinya sendiri.

Sana sudah kembali kuliah lagi. Semenjak Dahyun mengalami kecelakaan, dia memang meminta izin tidak mengikuti mata perkuliahan untuk menjaga Dahyun.
Untuk gadis seperti Sana yang memiliki IQ di atas rata-rata, bukan hal yang sulit untuk belajar sendiri dengan melihat catatan teman-temannya. Dia bisa mengerti sendiri.

"hey lihat ini, Minatozaki Sana sudah masuk lagi. Aku merindukanmu Shiba Inu" teriak Mina dari depan pintu kelasnya

"kau panggil aku Shiba Inu lagi, habis kau ditanganku!"

Teman-temannya yang lain hanya tertawa. Mina juga hanya tertawa, ancaman Sana barusan tidak berarti baginya. Gadis lembut seperti Sana hanya bisa berucap saja. Dia tidak benar-benar melakukannya.

Mina mendekat, duduk disamping gadis yang mirip salah satu spesies anjing 'Shiba Inu' itu.

"aku minta catatanmu untuk materi pak Yang kemarin" ujar Sana

My step sister ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang