Dahyun berdiri dari duduknya, mengejar Sana yang sudah jauh dari kantin.
"Sana unnie?" Dahyun menggenggam tangan Sana memutar tubuh gadis itu agar memandangnya.
Sana terdiam, dia tidak menyangka jika Dahyun mengejarnya.
"tu..tunggu.." Dahyun mencoba mengatur nafasnya. Dia sedikit tertunduk sambil memegang lututnya.
"kau tidak apa?" Sana khawatir
Dahyun kembali memandang Sana dengan genggamannya yang tidak lepas di tangan gadis itu.
"justru aku yang khawatir denganmu. Ada apa?" tanya Dahyun
Sana melepaskan genggaman Dahyun.
"aku tidak apa!"Dahyun menatap tangannya yang baru saja di lepaskan oleh Sana. Perasaannya campur aduk sekarang.
"aku harus pergi sekarang" Ucap Sana
Yang melanjutkan jalannya.Dahyun berlari kecil menghadang langkah kaki Sana. "aku minta maaf!"
"kenapa minta maaf? Memangnya kau salah apa padaku?"
"justru karena aku tidak tahu, jadi aku merasa aku harus minta maaf padamu. karena pagi ini, detik ini sikapmu sangat berbeda" ucap Dahyun
"kau kan yang bilang sendiri semalam agar aku bersikap biasa saja. Apa ini salah?" suara Sana terdengar berbeda.
"tapi unnie kelewat dingin padaku. Aku tidak tahan!" ucap Dahyun lagi dengan suara meninggi
"aku hanya menuruti kemauanmu saja Dahyun!" Sana juga mulai bersuara tinggi. Masa bodoh dengan mahasiswa lainnya yang lalu lalang di sekitar mereka.
Dahyun memegang pundak Sana."kurasa aku salah mengatakan hal itu. Aku mohon jangan bersikap seperti ini lagi padaku" ucap Dahyun melembut
Lagi-lagi Sana melepaskan tangan Dahyun dari pundaknya. "apa aku ini seperti permainan untukmu? Semalam kau suruh aku bersikap biasa saja. Sekarang kau ingin aku bersikap seperti kau tidak pernah mengucapkan hal seperti semalam! Aku ini bukan mainan Dahyun. Aku juga punya perasaan" Sana mulai terisak.
Dahyun diam membatu. Ini kedua kalinya dia melihat Sana terisak. Dan parahnya kali ini akibat perbuatannya.
"aku minta maaf" Dahyun hanya bisa mengatakan kalimat itu.
Sana menghentikan isakannya. Menghapus jejak air matanya. Menatap Dahyun di hadapannya tanpa berkedip.
"sebenarnya apa yang kau pikirkan ha? Kau mengatakan jika kau mencintaiku, tapi ujung-ujungnya kau sudah memiliki orang lain di hatimu. Kau sengaja membuatku terjerat seperti ini? Kau ingin balas dendam padaku? Disaat aku mulai membuka hatiku untukmu. Kau melakukan hal ini padaku! Kau lebih jahat dariku" ucap Sana yang mulai mengeluarkan air matanya lagi.
Dahyun tertegun mendengar ucapan Sana. Secara tidak langsung Sana mengungkapkan hal yang sangat ingin di dengarnya.
"aku tidak salah dengarkan? Sana eonnie mengungkapkannya jugakan? Tapi tunggu, apa maksudnya jika aku memiliki orang lain di hatiku? " batin dahyun
"lihat, kau bahkan tidak mengatakan apa-apa. Jadi aku benar kan?" Sana tersenyun pedih
"tunggu, aku benar-benar tidak mengerti maksudmu!" sanggah Dahyun
"sudahlah Dahyun. Kurasa semuanya sudah jelas!" ucap Sana yang langsung meninggalkan gadis itu.
Dahyun menahannya lagi
"jangan seperti ini. Aku tidak melakukan hal-hal yang kau ucapkan tadi!""lepaskan aku Dahyun! Dan jangan mengikutiku lagi. Kalau tidak aku benar-benar tidak ingin berbicara ataupun melihat wajahmu lagi" ancam Sana
Dahyun langsung melepaskan genggamannya. Dia bisa saja frustasi kalau Sana benar-benar menjauhinya.