20. Allowed

7.3K 537 14
                                    

Dahyun dan Sana sekarang terduduk dalam diam. Hati mereka berkecamuk. Takut akan sesuatu yang tidak bisa mereka bayangkan.
Papa dan mama mereka berdiri dihadapan mereka. Wajah kesal dan bingung mereka tampilkan karena kelakuan kedua anak gadis mereka yang di luar nalar.

"apa-apaan ini? Kalian berdua..aiss. aku tidak ingin menyebutkannya!" sang ayah terlihat  benar-benar emosi

Sana dan Dahyun semakin tertunduk dalam duduk mereka. Tidak ada yang berani menjawab.

"apa kalian tidak waras ha? Kalian memulai hubungan yang tidak bisa ditrima!" sepertinya sang appa tidak bisa menahan emosinya yang meluap.

"tapi a..aku mencintainya pah" Sana bersuara. Dia tidak terima perkataan papanya.

Pria paru baya itu sekarang menatap Dahyun.
"apa kau juga sama Dahyun?"

"i..iya pah. Aku sangat mencintai eonnie dan aku yang duluan memulai hubungan ini. Jadi ku mohon, marah saja padaku" ucap Dahyun

Sana langsung menatap Dahyun karena kaget atas ucapan gadis itu. "apa maksudmu ini hanya kesalahanmu? Tidak pah. Aku yang bersalah!"

Pria paru baya itu memijit pelan pelipisnya.

"sudahlah sayang, jangan marah-marah. Ingat jantungmu" wanita paruh baya itu mencoba menenangkan suaminya.

"tapi ini tidak bisa dibiarkan. Ini sangat salah!"

"aku mohon pah. Tolong jangan pisahkan aku dan Sana eonnie" Dahyun memohon.

"kami akan melakukan apa saja, asal papa tidak menyuruh kami untuk berpisah. Aku mohon pah" sambung Sana juga ikutan memohon

Pria paru baya itu terduduk di sofa. Dia Menatap kedua putrinya itu. Lalu tiba-tiba tertawa.

Sana dan Dahyun bertatapan bingung dengan kelakuan ayah mereka itu.

"kenapa kau tertawa secepat itu?" wanita paru baya itu memarahi suaminya. "aku tidak bisa meneruskannya. Aku kasihan melihat wajah mereka" jawabnya

"ma, pah?"

Wanita itu tersenyum pada Sana dan Dahyun
"kalian pasti bingung kan?" Keduanya mengangguk

"maafkan kami, kami hanya ingin mengetes kalian saja. Tapi gara-gara papamu ini. Jadi, kami tidak bisa melihat air mata kalian!" ucap wanita paru baya itu lalu ikutan tertawa.

"eoh? Apa mama dan papa mengerjai kami?" Tanya Sana kesal

"maafkan papa dan mama ya sayang. Sebenarnya kami sudah tahu hubungan kalian!" jawab mamanya

"sudah tau? Da-dari mana kalian tahu?" kali ini Dahyun yang bertanya

"kami memantau kalian lewat CCTV!"

"apa? CCTV? kapan kalian memasangnya?"

"tentu saja saat kalian masuk kuliah dan sebelum kami pergi, kami menyuruh orang untuk memasangnya. Kami tidak mungkin meninggalkan kedua gadis kami ini sendirian dirumah tanpa ada pengawasan. Apalagi disaat bibi Jung juga ikutan izin pulang kampung" jawab papanya panjang lebar

"jadi kalian melihat kami...be..berme.."

"bermesraan? Tentu saja. Ciuman kalian di mobil Sana waktu itu, kami juga tahu!"

"apa?" Sana berteriak karena kaget.
Dahyun sudah dari tadi menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangannya karena malu.

"jangan katakan, kalian memasang kamera tersembunyi dimobilku?!"

"papa memang melakukannya!"

"oh astaga" Sana langsung bersembunyi di belakang Dahyun. Sekarang dia yang benar-benar malu.

My step sister ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang