09. Sick

8.7K 637 9
                                    

Dahyun baru saja bangun dari tidur nyenyaknya. Dia menguap cukup lebar sambil meregangkan otot-ototnya yang kaku.

"ahh laparnya" gumamnya

Gadis itu beranjak dari kasurnya lalu masuk kamar mandi untuk bersiap-siap pergi ke kampus.

Di meja makan, hanya ada dia sendiri dan ditemani mamanya yang sebentar lagi akan pergi bekerja juga. Sana sudah sejak tadi pergi kekampus karena jadwal gadis Jepang itu memang sangat pagi.

Untuk papanya, memang sudah hampir seminggu ini mereka ditinggalkan karena pria baru baya itu memiliki perjalan bisnis.

"kenapa diam saja sayang? Kau masih marah sama mama?" tegur sang ibunda karena melihat Dahyun yang diam saja.

"menurut mama?"

Wanita paruh baya itu menggelengkan kepalanya melihat tingkah anak gadisnya ini yang seperti anak kecil saja."maafkan mama sayang karena membentakmu semalam. Mama hanya panik saja melihat kakakmu seperti itu. Dia takut petir" ucap sang eomma

Dahyun menyemburkan susu yang baru saja masuk di mulutnya akibat mendengar kalimat terakhir mamanya.

"Dahyun. Kenapa jadi jorok begini sayang?" ucap mamanya kesal karena cipratan susu Dahyun mengenai wajahnya juga yang memang duduk berhadapan dengan sang anak.

"a-apa? Sana unnie takut petir? Jadi untuk apa dia keluar semalam?" tanya Dahyun heran

Mamanya berdiri dari tempatnya, mengambil tissue lalu membersihkan mulut Dahyun setelah dia membersihkan wajahnya. "dia mencarimu karena khawatir. Lagipula kenapa Kau tidak mengangkat telpone mama, hm?"

Dahyun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil menyengir ."maafkan aku, hpku kemarin jatuh dan terinjak. Aku akan membawanya untuk diperbaiki hari ini"

Mamanya mengangguk mengerti.

"jadi apa Sana unnie baik-baik saja?"

"iya dia baik-baik saja. Mama menemaninya semalaman dan berakhir tertidur karena lelah" ucap mamanya lalu tertawa

"kenapa tidak membangunkanku saja?" protes Dahyun

"kau bahkan semalam sangat kesal pada mama dan Sana bukan? Oh iya,kau juga belum berterima kasih pada kakakmu itu bukan? Dahyun, mama tidak pernah mengajarimu untuk tidak mengucapkan terima kasih pada siapa saja yang menolongmukan?" tegur mamanya

"aku akan mengatakannya jika bertemu dikampus. Aku pergi sekarang. Bye" pamit Dahyun

.

Kelas Dahyun dan juga chaeyoung baru saja akan masuk ke mata kuliah mereka selanjutnya. Para mahasiswa-mahasiwa itu masih menunggu dosen mereka dengan menyibukkan diri sendiri.

"Dahyun kau kenapa?" tegur Chaeyoung yang melihat Dahyun tertunduk di mejanya

Dahyun menggeleng pelan dan enggan menatap si gadis Son.

Melihat Dahyun yang sangat pendiam hari ini membuat Chaeyoung sangat khawatir. Gadis berlesung pipit itu menarik pelan bahu Dahyun agar dapat melihat wajahnya.

"kau benar-benar tidak apa-apa?"

"iya, aku tidak apa-apa"

"tidak..tidak..kurasa kau tidak sedang baik-baik saja. Wajahmu pucat Dahyun. Kuantar pulang saja ya" tawar Chaeyoung

Dahyun kembali menggeleng. "aku baik-baik saja" Dahyun tersenyum seadanya agar Chaeyoung percaya dia baik-baik saja. Padahal sekarang kepalanya sangat sakit. Dia merasa cuaca sangat dingin padahal cuaca diluar lagi panas-panasnya.

My step sister ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang