Siang telah berganti malam, mataharipun sudah tergantikan dengan bulan.
Sana gadis Jepang itu baru saja selesai mandi dan baru saja selesai berganti pakaian.
Tok tok tok
Suara pintu diketuk terdengar di telinga Sana"masuklah. Aku tidak menguncinya" ucapnya
Pintu kamar Sana terbuka.
Gadis itu menoleh untuk melihat siapa yang masuk.
"eoh Dahyun. Ada apa?" tanyanya heran"........"
Dahyun melangkahkan kakinya semakin dalam di kamar milik Sana itu. Sambil memeluk boneka beruang putih hadiah yang di berikan Sana karena dia sudah keluar rumah sakit. Dia duduk di pinggir ranjang sambil menatap gadis Jepang itu yang duduk di meja riasnya sambil mengeringkan rambut panjangnya.Sana menghentikan aktivitasnya. Dia berdiri dari tempatnya. Berjalan ke arah Dahyun dan berhenti di hadapan gadis itu. Dia mensejajarkan wajahnya dengan Dahyun yang lagi duduk
"kau butuh sesuatu?" tanyanyaDahyun menggeleng pelan
Sana mengerutkan keningnya bingung dan memilih duduk di samping Dahyun.
"lukamu sakit?" tanya Sana lagiDahyun kembali menggeleng
"lalu?"
"aku ingin tidur disini. Bolehkan?" ucap Dahyun seperti anak kecil
Tawa Sana pecah.
"kenapa tertawa? Apa tidak boleh?"
"tentu saja boleh. Aku hanya merasa lucu saja dengan tingkahmu. Tanpa kau meminta izinpun aku tidak akan menolak. Paham?" ucap Sana sambil mencubit gemas pipi Dahyun
Dahyun mengangguk senang.
"ya sudah. Kau tidurlah duluan. Aku mau melanjutkan mengeringkan rambutku" ucap Sana sambil mengelus lembut kepala Dahyun
Dahyun mengambil tempatnya di ranjang king size milik Sana itu. Duduk bersandar pada kepala ranjang milik Sana. Karena belum mengantuk, dia memilih memainkan handphonenya dan berchat ria dengan Chayeong membicarakan sesuatu yang hanya mereka yang tahu.
"belum tidur?" Sana mengagetkan Dahyun. Gadis itu lalubmengambil tempatnya disamping Dahyun. Dan memilih langsung membaringkan tubuhnya.
"aku belum mengantuk" jawab Dahyun.
Sana menatap Dahyun dalam.
Yang di tatap pun hanya diam membatu.Setelah beberapa lama, Sana memutuskan kontak mata itu dan membelakangi Dahyun.
"jangan bergadang. Tidurlah" pesannyaDengan cepat Dahyun mengikuti perintah Sana. Dia lalu menatap punggung Sana.
"Ka?" panggilnya
Sana memutar tubuhnya
"kenapa?""aku ingin bertanya"
"....?"
"tadi saat menolak gadis yang menyatakan cinta padamu. Kau mengatakan jika kau telah memiliki kekasih. Tapi aku tidak pernah melihat orang tersebut datang dirumah. Kaka berbohong ya?"
Sana tersenyum
"tidak! aku tidak berbohong. Aku memang memiliki kekasih" jawabnya santai"siapa?"
"kau benar-benar ingin mengetahuinya?"
Dahyun mengangguk
"kalau ku katakan kau adalah kekasihku. Apa kau percaya?"
"ha? Jangan bercanda kak"
Sana tersenyum simpul dan kembali membalikkan tubuhnya memunggungi Dahyun
"tidurlah. Kau membuatku sedih jika membahas tentangnya"