Ubay POV
Aku dan Nabila baru saja tiba di rumah. Dengan menenteng kantong belanjaan yang lumayan banyak, aku dan dia berjalan gontai menuju pintu rumah. Sebelum menekan bel, dia sempat berbalik ke arahku.
"Bay, bisa minta tolong tekan belnya nggak?! Kedua tanganku full megang kantongan nih."
Apa-apaan ini? Mengapa dia seenaknya menyuruhku seperti ini? Tapi entah kenapa, suara hatiku meng-iyakan ucapannya. Kutaruh kantong belanja di lantai teras rumah, lalu kutekan bel beberapa kali. Setelah menekan bel, kulirik dia yang tengah tersenyum sambil menunduk.
"Kenapa lo senyum-senyum sendiri?" Tanyaku ketus.
"Thanks ya."
"Buat apa?"
"Buat hari ini. Terima kasih udah diajakin nonton, terima kasih udah mau ngalah buat nonton film romance ya walaupun aku tahu kamu jijik dengan film romance kayak tadi, terima kasih udah mau nemenin belanja sampe nungguin buat milih produk yang bagus buat dibeli, terima kasih udah mau bantuin angkat kantong belanjaan, terima kasih juga udah mau bantu buat tekan bel rumah."
"Ga usah lebay!"
Cklek...
Pintu rumah pun terbuka dan menampilkan sosok Rafa dibaliknya.
"Habis belanja bulanan?" Tanya Rafa sambil melihati kantongan yang lumayan banyak.
"Udah tahu masih nanya lagi. Nih, lu bantu bawa nih! Gue capek, mau istirahat dulu." Ucapku lalu menyerahkan semua kantongan ke Rafa.
"Yakin lo pengen istirahat?" Tanya Rafa sekali lagi.
"Emang kenapa?"
"Tuh, ada Kak Safa di dalem."
Safa? Ada apa lagi Anak itu kemari? Tanpa membalas ucapan Rafa, kulangkahkan kakiku menuju ruang tamu. Dan benar saja, ada sosok Safa disana dengan penampilannya yang sedikit... kacau(?) Matanya sembab disertai kantung di bawah matanya yang menghitam, rambutnya yang bergelombang diikat asal ke atas, dan dia hanya mengenakan kaos oblong juga skinny jeans yang tidak biasanya dia kenakan. Aku pun berjalan mendekat ke arahnya yang tengah memandangku dengan mata sembabnya yang sendu.
"Habis darimana?" Tanyanya dengan suara yang agak serak.
"Belanja."
Dia tersenyum kecut lalu melihat ke arah Nabila yang tengah berdiri di belakangku.
"Bareng Nabila?" Tanyanya sekali lagi.
"Ada apa kemari?" Tanyaku mengalihkan pertanyaannya.
"Aku... pengen ngomong sama kamu tentang hal itu."
"Hhh... naik ke kamar gue!" Ajakku lalu berbalik menuju tangga.
Kurasakan dia mengikuti ajakanku. Nabila yang sudah berada di dapur pun melihatku dan Safa yang tengah menaiki tangga.
***
"Kenapa kalian jadi seperti ini?"
"Setelah gue fikir-fikir, Radit ada benarnya juga Fa."
"Sejak kapan kamu batalin rencana buat hancurin Nabila?"
"Sejak gue sadar, kalau tindakan gue ini salah."
"Haha salah? Tindakan kamu nggak salah Bay. Yang salah itu ya Nabila dan Keluarganya yang udah hancurin keluarga kamu. Kamu harus ingat itu Bay!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby
RomanceLahirnya Baby ke dunia membuat Keluarga Ubay hancur. Ayah dan Ibunya bercerai. Hingga pernikahan antara Ayah Ubay dan Bunda Nabila dilaksanakan. Ubay pun mulai menyimpan dendam dan kebencian pada Keluarga Nabila, bahkan tak menganggap Baby sebagai S...