AKU LANANG.

452 33 1
                                    

Tak pernah sekalipun terpikirkan olehku untuk melukai hati kedua orangtuaku.

Aku hanya ingin menjadi seorang anak yang baik.

Seorang anak yang membuat bangga orangtuanya.

Aku hanya ingin melihat mereka tersenyum.

Menikmati hari tua mereka dengan penuh bahagia.

Siapa yang tidak ingin hidup bahagia?

Bapak ingin bahagia.

Ibu ingin bahagia.

Adik ingin bahagia.

Aku....

Aku juga ingin bahagia.

Namun apakah kebahagiaanku akan merusak kebahagiaan mereka?

Aku tak pernah menyalahkan Ibu.

Aku tak ingin juga menyalahkan Bapak,

Apalagi menyalahkan kehadiran Adikku.

Tidak ada yang salah.

Kehidupan inipun tak salah.

Sekali lagi,

Tidak ada yang salah.

Bapak.

Luka yang diberikannya telah memberikanku kekuatan.

Melahirkanku kembali menjadi manusia yang tidak mudah menyerah dan berani dalam melakukan apapun,

termasuk dalam mengambil keputusan besar dalam kehidupanku.

Ibu.

Ingat kata-katamu bahwa suatu hari nanti aku akan menjadi seorang pelari yang hebat?

Aku masih mengingatnya.

Ibu lihat, aku sekarang telah menjadi seorang pelari yang hebat.

Aku selalu berlari sepanjang hidupku.

Berlari dari kenyataan akan jati diriku.

Aku lelah.

Aku tahu, Ibu hanya selalu berpikir tentang kehidupanku.

Begitu menyayangiku hingga tidak ingin seorangpun menyakitiku saat Ibu tak lagi ada untuk melindungiku.

Ibu hanya ingin aku hidup dengan baik, dengan masa depan yang indah, dengan segala impianku yang terpenuhi.

Ibu hanya takut aku dijauhi.

Ibu hanya takut aku dicaci.

Aku tahu meskipun saat itu datang, Ibu akan tetap menggandeng tanganku seperti aku masih kecil dulu.

Seperti ketika aku ketakutan di tengah penjarahan.

Ibu akan selalu menggenggam tanganku.

Aku percaya Ibu tidak akan meninggalkanku.

Tapi aku telah tiba pada pilihan ini.

Pilihan yang telah aku putuskan dalam kehidupanku.

Aku tidak bisa lagi menjadi anak perempuan kalian.

Bukan karena aku membenci kalian.

TIDAK

Aku tidak pernah benar-benar membenci kalian.

Itu semua karena,

Aku memang bukan seorang anak perempuan.

Aku adalah anak laki-laki kalian.

Aku Lanang.

Dan aku bahagia menjadi diriku sendiri.

Aku tidak malu.

Tapi,

Aku tahu Ibu dan Bapak Malu.

Meskipun kalian malu dan mungkin ingin membuangku,

Aku adalah tetap anak kalian.

Aku tidak akan meninggalkan kalian.

Aku akan tetap bersama Ibu dan Bapak,

Dan akan aku buktikan pada Ibu dan Bapak,

Akan kubuktikan pula pada dunia

Bahwa pilihan ini adalah yang terbaik dalam hidupku.

Ibu....

Bapak....

Adik...

Eyang...

Keluarga besarku tercinta...

Teman-teman...

Aku Lanang.

.

***    

LANANG. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang