.21. [ Kembali ]

1.5K 283 21
                                    

Hari ini kedai mie Nenek Park memang ramai pembeli mungkin karena di dukung oleh cuaca yang dingin.

Sooyoung sangat sibuk melayani pengunjung yang datang.

Sampai akhirnya pukul 9 malam, Sooyoung dan Nenek Park sudah mau menutup kedainya tiba-tiba ada yang membuka pintu.

"Maaf, kedainya sudah tutup. Anda bisa ber........"

Ucapan Sooyoung terhenti karena melihat siapa yang datang.

Tamu itu adalah Joohyun dan Sehun.

Joohyun yang sudah menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Anda bisa berkunjung lain hari" lanjut Sooyoung ia lalu melanjutkan kegiatannya.

"Soo, Eonni mau bicara"

"Gak perlu ada yang di bicarain lagi" ucap Sooyoung acuh tanpa menatap Joohyun.

Joohyun terhenyak menatap Sooyoung, adiknya yang ia rawat dari kecil, adiknya yang ia sayang, adiknya yang selalu membuatnya tersenyum.

KIni berbalik Sooyoung membuatnya sangat sedih.

Sooyoung jarang sekali marah dan ini pertama kalinya Sooyoung mengacuhkan Joohyun seperti ini.

Seperti tidak saling mengenal.

"Sooyoung, bisa kita bicara sebentar saja. Ada yang harus kami jelaskan" ucap Sehun

Sooyoung menghentikan kegiatannya, ia berdiri dan menghampiri Sehun dan Joohyun.

"Oppa sama Eonni lebih baik pergi dari sini"

Joohyun menangis, "Soo maafin Eonni" ucapnya lirih.

Sooyoung tertawa sinis, "gak perlu ada yang di maafin. Kita sudah gak ada urusan apapun kan?"

"Soo!" Sehun sedikit menaikan nada suaranya, ia tidak tega melihat Joohyun menangis.

"Kenapa? Sekarang Oppa mau salahin aku juga? Silahkan! aku memang salah dan akan selalu salah"

"Sooyoung kecil yang Oppa kenal gak seperti ini!"

"Sooyoung kecil Oppa sudah mati" ucap Sooyoung sebelum ia jalan dan masuk kedalam.

Nenek yang sedari tadi melihat pertengkaran itu menghampiri Joohyun dan Sehun membawa secangkir teh hangat.

"Ayo di minum dulu" ucapnya

Joohyun mengahapus air matanya dan tersenyum .

"Terimakasih"

**















"Aku memang salah Halmeoni" Joohyun berujar menatap Nenek Park.

Nenek Park tersenyum, "Ia memang anak yang keras kepala tapi sebenarnya dia tidak betul-betul membencimu. Percaya padaku"

"Aku hanya rindu adikku"

"Beri dia waktu untuk memikirkan semuanya, mungkin sekarang amarah masih memenuhi fikiran anak itu" Nenek Park tersenyum kecil

Joohyun memegang tangan Nenek Park.

"Dia anak yang baik kan?Dia anak yang luar biasa" tanya Joohyun

"Dia seperti malaikat kecil yang dikirim Tuhan untuk menemaniku di sisa akhir hidupku. Aku sangat beruntung bertemu dengannya"

Joohyun mengangguk.

"Tolong jaga dia Halmeoni, di hartaku satu-satunya"

"Tenang saja, dia akan segera kembali"

***









OUR DESTINY - VJOY (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang