Satu

6.8K 171 9
                                    

-Jomblo yang berkelas itu ialah jomblo yang sebenarnya bisa memiliki pacar, namun ia lebih memilih untuk sendiri agar terhindar dari zina-

👑👑👑

Suara langkah kaki perempuan berjilbab putih itu terdengar seperti tergesa-gesa. Pasalnya, sang guru galak meminta dirinya untuk menemuinya di ruang guru. Keringat mulai membasahi pelipis dan dahinya. Badannya gemetar, entah mengapa ia merasa jantungnya berdetak tak karuan jika sedang berhadapan dengan sang guru galak itu.

Tepat didepan ruang guru, ia memberanikan diri untuk masuk kedalam.

"Ass--salammualaikum" Ucap gadis itu dengan gugup.

Merasa ada yang datang, pria paruh baya tersebut pun menurunkan kertas yang dipegang, lalu ia lipat, kemudian ia letakkan dia atas meja.

"Kenapa telat 10 menit?" Bukannya menjawab salam gadis itu, pria itu justru menanyakan hal lain.

"Mm.. Anu pak-- Tadi saya habis dari perpus--" jawabnya, namun terpotong dengan ucapan sang guru.

"Tidak perlu banyak alasan Afsana! Saya tau kalo kamu tadi bukan ke perpustakaan, melainkan kamu duduk santai dikantin belakang. Iya kan? " yang ditanya bukannya menjawab, melainkan hanya diam.

"Afsana! Kalo saya nanya dijawab! Bukannya diem aja! Gak punya mulut emangnya kamu?"

"I-iya pak" jawab afsana gugup.

Perempuan yang bernana 'Afsana Ghazala' tidak bisa berkutik jika sedang berhadapan dengan guru tampan namun kiler nan kejam. Ia hanya bisa menunduk tanpa berani untuk menatap mata guru tampannya itu. Menurut Afsana, gurunya itu bisa dibilang guru idaman. Tetapi, namanya juga manusia pasti ada kelebihan, dan ada juga kekurangan. Gurunya memang tampan, tapi ekspresinya datar, Galak, pelit senyum, pelit nilai juga, bikin kesel gak tuh?

"Kenapa gugup gitu jawabnya? Emangnya saya mau gigit kamu?" tanya nya datar.

Gibran, menatap siswinya itu dengan gemas. Rasanya, ingin ia cubit kedua pipinya itu, walaupun ia tahu itu impossible.

Afsana mendongakkan kepalanya, kemudian menatap manik mata gibran sangat lama.

5 detik.

10 detik.

15 detik.

"Udah puas liatin saya?" Tanya gibran masih tanpa ekspresi.

"Eh?"

"Afsana, kamu tau gak tujuan kamu dipanggil sama saya kesini untuk apa?" Afsana menggeleng.

"Sebelum saya beritahu, lebih baik kamu duduk dulu" Afsana mengangguk, kemudian, menarik kursi yang berada dihadapannya, kemudian ia mendaratkan bokongnya dikursi dengan pelan-pelan.

"To the point aja, saya manggil kamu kesini cuma mau minta pertanggung jawaban kamu"

"Tanggung jawab? Kalo boleh tau, saya harus tanggung jawab dalam hal apa ya pak?" tanya afsana heran.

"Kamu tau gak? Nilai ulangan kamu itu turun drastis, beda sama nilai yang kemarin-kemarin. Mengapa bisa seperti itu? Apa kamu punya masalah? Sehingga membuat kamu tidak berkonsentrasi dalam belajar?" Tanya gibran lembut.

"Saya gak punya masalah kok pak. Kalo misalnya saya punya masalah, emangnya ada urusannya sama bapak?" sahut afsana.

'Aduh kayaknya gue salah ngomong', batin afsana

"Bukannya gitu afsana, saya disini selaku wali kelas kamu ingin memberikan yang terbaik untuk kamu. Ingat ya, kamu ini sudah kelas 12,sedikit lagi kamu akan melaksanakan kegiatan 'Ujian nasional', maka dari itu saya ingin memperbaiki nilai kamu sebelum semuanya terlambat"

"Maaf pak sebelumnya jika perkataan saya menyinggung. masalah saya lagi ada masalah atau tidak, itu bukan urusan bapak. Karena ini hidup saya, bukan hidup bapak. Jadi lebih baik, bapak urus dulu hidup bapak yang bener, baru kalo udah bener bapak boleh urus hidup saya. Maaf pak, saya permisi" Ucap Afsana berapi-api, pasalnya ia sangat tidak suka dengan orang yang ikut andil dalam masalah dikehidupannya.

'Dasar, masih saja keras kepala sama seperti dulu', batin gibran

Afsana melangkahkan kaki untuk keluar dari ruangan yang membuatnya cukup naik darah. Ia benci terhadap orang yang mengikut campuri urusannya. Jika misalnya ia mempunyai masalah, apa orang lain harus mengetahuinya? Tidak kan? Memang dianya saja yang rasa keingin tahuannya berlebihan. Ck, dasar guru menyebalkan!

***

Hai~~
Aku kembali ke dunia oranye, dgn cerita baru nih, dan tentunya alur ceritanya lebih menantang juga. Wkwk

Semoga kalian menerimanya dengan baik ya 💖💖

[Jika kalian menemukan typo, mohon diberitahu ❣]

Jangan lupa untuk mengklik lambang bintang, serta commentnya. Terima kasih 💝💖


My Teacher Is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang