⚠ WARNING!!! SETIAP PART AKAN MENGANDUNG UNSUR DEWASA!! DIHARAPKAN BIJAK MEMBACANYA! SETIAP PART AKAN LEBIH PANJANG. TERIMAKASIH.
.
.
.
.
Sekolah besar nan mewah itu kini terlihat begitu ramai dengan diisi siswa-siswa di cafeteria. Riuh cafeteria itu tentunya berasal dari siswa-siswa yang ratusan itu, ini jelas karena adalah waktu istirahat. Semua siswa pastinya mulai berhamburan memasuki cafeteria itu. Mereka asik makan sambil berbincang-bincang tidak jelas. Ada sekumpulanm siswa perempuan lebih asyik berbincang mengenai pria yang mereka taksir, ada juga sekumpulan siswa laki-laki yang memilih membicarakan guru-guru yang mereka tak sukai. Ada juga sekumpulan perempuan dan laki-laki yang bergabung. Dan masih banyak lagi sekumpulan siswa-siswa yang memilih makan sambil berkelompok.Seorang siswa laki-laki berjalan sambil membawa nampan berisi makanannya. Sebentar ia diam mengedarkan pandangannya mencari tempat duduk yang pas untuknya. Seseorang mengajukan kemudian melambai padanya dari jarak jauh sana. Pria itu pun berjalan mendekati seseorang yang mengintruksinya itu untuk mendekat. Lalu mendudukan dirinya di kursi yang kebetulan ada satu yang kosong di sebelah seseorang yang melambainya itu tadi.
"Kenapa kau lama sekali? Beruntung kami cepat mendapatkan tempat duduk"
Pria itu sebentar menyesap sup ayam itu, kemudian mengangkat kepalanya kembali menatap pria di sebelahnya.
"Tadi aku ada ujian, maklum saja"
"Ujian Mr. Jung?"
Sahutan dari gadis yang duduk di depan pria itu mengangguk beberapa kali. "Kalian sudah ujian dengan pria botak itu?" tanya pria itu.
Gadis berhidung mancung itu mengangguk. "Sudah, kemarin"
Pria yang posisinya duduk di sebelah gadis mancung itu menoleh cepat pada gadis itu. "Benarkah? Bisakah aku minta jawabannya?"
Gadis itu mendelik mengetuk kepala pria itu menggunakan sendok makannya. "Ya! Kim Taehyung gunakan otakmu dulu!"
Pria bernama Kim Taehyung itu meringis kesakitan mengusap kepalanya. "Dasar gadis jahat. Katakan jika kau tak mau"
"Geurae! Aku tak mau!" balas gadis itu sadis.
"Aish!!" Kim Taehyung sudah ingin sekali memukul balik kepala gadis berhidung mancung itu, tapi niatnya terhenti menyadari dia adalah seorang gadis.
"Untuk apa kau meminta jawaban padanya, karena kau juga akan tahu jawabannya Kim Taehyung"
Taehyung mendengus membenarkan ucapan pria yang memiliki dua gigi taring tajam itu. Ia pun akhirnya memilih melanjutkan makannya dengan perasaan dongkol. Suasana hatinya sudah memburuk karena gadis di sebelahnya ini. Setiap hari, pasti tidak ada yang nama tak perkelahian. Karena jika ia sudah bertemu gadis berhidung mancung itu, siap-siap aduan mulut akan dimulai. Dan pada akhirnya gadis itu yang akan menang bagaimanapun caranya. Gadis itu bisa membuatnya diam karena perlakuan gadis itu yang begitu kasar, terkadang memukulnya. Tak mungkin ia membalas. Karena ia ingat, gadis itu adalah seorang gadis. Tak baik ia menyakiti seorang gadis. Ia masih memiliki malu.
"Eoh... Kim Hanbin, bagaimana tadi ujiannya. Apakah soalnya susah?"
Pertanyaan Taehyung itu membuat kepala pria yang tadinya membawa nampan itu mengangkat kepalanya menatap Taehyung. Ia mengangguk pelan.
"Ah... aku sudah tahu jawabannya. Bukankah otak Kim Hanbi sekecil upil hahahaaa..." gadis berhidung mancung itu tertawa keras setelah mengejek temannya itu, diikuti kedua pria itu juga.
Kim Hanbin menggertakkan giginya. "Aish jinjja! Hwang Eunbi kau memang sahabat terjahat"
"Hahahaaa... bukankah yang di bilang Eunbi benar bin-ah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Help! (21+) Re-upload✔
Fanfiction⚠ WARNING NC+++ 🔞❌👶 Mempercayai cerita mitologi itu adalah sesuatu yang mustahil. Bagaikan kebohongan yang belum tentu mereka lihat secara nyata. Hanya sebuah dongeng pengantar tidur anak-anak yang terdapat cerita tersebut. Namun, suatu ketika per...