Help *16*

5.5K 241 73
                                    

⚠ WARNING!!! SETIAP PART AKAN MENGANDUNG UNSUR DEWASA DAN JUGA KATA-KATA KASAR!! DIHARAPKAN BIJAK MEMBACANYA! SETIAP PART AKAN LEBIH PANJANG. TERIMAKASIH. (Sesuai janji gaesss... tapi sebelum kalian memulai baca, kalian perlu baca ini dulu *KARENA CERITA INI AKU PUB DI TAHUN 2018 JADI AKU BAKAL NGIKUTI ARUSNYA JUGA DI TAHUN 2018 JADI JANGAN BINGUNG KALAU ADA KATA 2018 DAN DISINI YA TETAP JIHYO DENGAN PANJANG RAMBUT. DAN TERIMAKASIH YANG UDAH NUNGGU JANGAN LUPA COMMENT SAYANG :** dan part ini kalau kalian ga ngerti, sok atuh mundur dan ulang baca di part 11.

 DAN TERIMAKASIH YANG UDAH NUNGGU JANGAN LUPA COMMENT SAYANG :** dan part ini kalau kalian ga ngerti, sok atuh mundur dan ulang baca di part 11

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Beberapa tahun yang lalu...

Sinaran pancaran matahari begitu kuat memaksa silauannya masuk ke dalam sebuah kamar yang cukup gelap. Di dalam kamar itu terdapat seorang pria yang kini diam menekukkan kedua kakinya dan duduk di lantai dingin itu. Kedua matanya yang lumayan bengkak menatap kedepan dengan pandangan kosong. Pikirannya sekarang sedang diambang batas. Kamar yang berantakan akibat ulahnya pun sudah tak ia peduli lagi. Pria itu menghela nafas dengan kasar. Rasanya di dadanya begitu terasa sesak bahkan hanya ingin menghirup udara saja. Ia rasa pun hidupnya sudah seperti tak berarti lagi. Ingin rasanya ia menyelesaikan segera hidupnya karena kekesalan ini.

Kedua bola matanya akhirnya bergerak pada beberapa foto kecil seperti polarid bertaburan di lantai sekitarnya. Foto-foto itu pun terjatuh berantakan akibat ulahnya juga. Ia meraih satu foto itu. Memperhatikan lekat kedua sosok bahagia dalam foto itu. Dua sepasang manusia saling melempar senyum mereka. Pria dalam foto itu merangkul mesra gadis yang tersenyum manis itu. Jika dilihat kedua orang itu sudah seperti sepasang kekasih, namun nyatanya tidak sama sekali. Kedua orang itu hanya sebatas kakak dan adik. Sayangnya si pria itu malah menyimpan rasa untuk gadis itu. Pria itu terlalu pengecut mengutarakan perasaannya pada gadis itu. Pria itu hanya takut saja gadis itu akan pergi darinya setelah ia berkata jujur. Sayangnya, sebelum ia mengutarakan perasaan sejujurnya gadis itu tetap saja pergi dari hadapannya. Ini memang mengesalkan, tapi ia tak bisa berbuat apa-apa lagi selain menerimanya dengan hati terpaksa. Kedua bola matanya menurun kebawah membaca sepenggal singkatan kalimat itu.

JJK & LJE

***
Pagi-pagi seperti ini sekolah hanyoung berhasil heboh kembali setelah beberapa hari yang lalu kepergian princess sekolah mereka. Banyak pandang mata serta bisik-bisik saat seorang gadis aneh menginjak kakinya di arena sekolah mereka. Bahkan tatapan sinis lebih banyak seperti yang tak diperkirakan. Terlebih lagi banyak siswa perempuan yang memandang tak suka gadis itu.

"Ku dengar dia dari keluarga miskin." Bisik seorang siswa perempuan pada sekelompok temannya dengan mata yang asik memperhatikan gadis aneh itu yang malah berjalan seraya menundukkan kepalanya mulai melewati mereka.

"Ku dengar juga orangtuanya tidak jelas. Apa dia anak pelacur?" sambung temannya yang lain.

"Sepertinya iya. Penampilannya juga tidak mengenakan sekali." Sambung temannya lagi yang lain. Ketiga gadis itu pun asik membicarakan gadis aneh itu masih mengikuti kemana langkah kecil itu melangkah.

Help! (21+) Re-upload✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang