⚠ WARNING!!! SETIAP PART AKAN MENGANDUNG UNSUR DEWASA DAN JUGA KATA-KATA KASAR!! DIHARAPKAN BIJAK MEMBACANYA! SETIAP PART AKAN LEBIH PANJANG. TERIMAKASIH. (Part ini kebanyakan aku skip. aku mulai malas gaess... hati-hati dengan kemalasanku ini. bisa tiba-tiba menyebabkan keberhentian cerita ini mendadak :v)
.
.
.
.
"Apa yang kau lakukan?!!""Dia manusia!"
"Aku tahu dia manusia. Dia cantik!"
"Aku ingin dia!"
"Dia sudah tidak perawan lagi"
"Aku ingin dia!"
"HAH!! Hhhh... hh..hhh..."
Jihyo membuka matanya lebar. Nafasnya sudah terengah-engah, keringat sebiji jagung dari dahinya itu mulai turun menyusuri rahangnya. Bukan hanya wajahnya yang berkeringat sekarang, melainkan punggungnya juga. Bahkan bajunya kini sudah terasa basah juga. Kepala Jihyo cepat menoleh kesamping setelah mendengar sebuah erangan di dekatnya. Kedua matanya membesar dan langsung memeluk orang itu yang tidur disebelahnya begitu erat. Seseorang itu terusik dan terbangun dari tidurnya. Perlahan kepalanya menoleh mendapati Jihyo kini sudah ketakutan memeluknya.
"Ada apa sayang?"
Jihyo membuka matanya perlahan menatap orang itu dengan nafas yang masih terengah-engah. "Jungkook, aku takut" cicitnya pada orang itu yang tak lain adalah Jungkook.
Pria bergigi kelinci itu memeluk tubuh Jihyo mencoba menenangkan gadis itu. Ia tahu apa yang dirasakan Jihyo saat ini. Kejadian-kejadian kemarin kembali berputar. Bagaimana bisanya mereka berenam akhirnya bisa menemui Jihyo, bagaimana para vampire itu tak memberikan Jihyo kembali pada mereka, bagaimana salah satu vampire itu malah menyukai Jihyo, malah membuat Jungkook geram. Terpaksa melukai salah satu vampire itu terlalu emosinya dirinya. Dan terakhir selanjutnya Jihyo malah pingsan. Seseorang membantu mereka, menyelamatkan mereka dari vampire brengsek itu. Lalu membawa mereka bertujuh ke tempat aman dimana tak ada lagi para vampire jahat itu. Tapi begitupun Jihyo tak bisa melupakan sedikitpun saat para vampire itu hampir menggigit lehernya, beruntung Jungkook dan yang lainnya mengetahui keberadaannya dan tak terlambat menyelamatkan. Sekarang, Jihyo begitu bernafas lega telah mendapatkan Jungkook tidur di sebelahnya. Memeluknya begitu erat membuat kenyaman untuk dirinya.
Selang beberapa menit, pelukan itu mengendur. Jihyo mendongakkan kepalanya menatap Jungkook. Satu tangan Jihyo terangkat mengusap pipi Jungkook lembut. Dengan pandangan sayunya ia bertanya. "Apakah kau terluka?"
Jungkook tersenyum tipis lalu menggeleng beberapa kali. "Tidak sama sekali." Jawabnya lalu mengecup sekilas dahi Jihyo pelan. Bohong. Jungkook tak tahu kenapa ia harus berbohong pada Jihyo. Padahal jelas ia terluka. Demi menyelamatkan Jihyo, ia rela di gigit salah satu vampire itu. Semoga saja tak memberikan efek apapun.
"Sungguh?" tanya Jihyo masih tak percaya. Teringat bagaimana para vampire itu juga ikut memukuli Jungkook membuatnya tak tahan lalu jatuh pingsan.
Jungkook mengangguk beberapa kali masih tersenyum. "Sungguh aku tak terluka. Kau bisa lihatkan aku baik-baik saja"
Jihyo malah mengerucutkan bibirnya ingin menangis, dan kemudian kembali memeluk Jungkook erat. Takut pria itu terluka sedikitpun. Jungkook terkekeh pelan membalas pelukan Jihyo itu. Mengusap punggung itu lembut. Kelakuan Jihyo ini malah membuat Jungkook lucu saja. Terlihat seperti kekanakan tapi menggemaskan dimata Jungkook. Menit kemudian, Jungkook mencoba melepaskan pelukan itu menatap mata bulat itu dalam.
"Ayo kita keluar" ajak Jungkook.
Jihyo hanya mengangguk. Jungkook turun dari ranjang itu bersamaan dengan Jihyo. Pria bergigi kelinci itu menggenggam tangan Jihyo lembut kemudian keluar dari kamar yang cukup besar itu. Jihyo tak tahu Jungkook akan membawanya kemana, ia hanya diam ikut membiarkan tangannya di tarik. Sampai Jungkook berhenti membuat Jihyo ikut berhenti. Perhatian Jihyo jatuh pada kelima temannya yang lain sedang berkumpul di sebuah meja makan yang cukup panjang. Terlihat juga Dahyun sudah sadar sepenuhnya, bahkan gadis itu sepertinya sudah sehat saja. Eunbi melambai antusias pada Jihyo membuat gadis bermata bulat itu tersenyum kecil. Jungkook kembali menarik tangan Jihyo, mendudukkan gadis itu disebelah Dahyun. Lalu Jungkook berjalan duduk disebelah Mingyu. Sebelum ketujuh orang itu memasuki rumah besar itu, sudah ada peraturan terlebih dahulu. Jika di meja makan duduk dengan beraturan, sesuai dengan barisan pria dan sesuai dengan barisan perempuan. Jadi kini, barisan pria duduk berhadapan dengan barisan perempuan. Jihyo mengernyit menjadi bingung kenapa Jungkook memilih duduk di depannya, kenapa tidak di sebelahnya yang kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Help! (21+) Re-upload✔
Fanfic⚠ WARNING NC+++ 🔞❌👶 Mempercayai cerita mitologi itu adalah sesuatu yang mustahil. Bagaikan kebohongan yang belum tentu mereka lihat secara nyata. Hanya sebuah dongeng pengantar tidur anak-anak yang terdapat cerita tersebut. Namun, suatu ketika per...