⚠ WARNING!!! SETIAP PART AKAN MENGANDUNG UNSUR DEWASA DAN JUGA KATA-KATA KASAR!! DIHARAPKAN BIJAK MEMBACANYA! SETIAP PART AKAN LEBIH PANJANG. TERIMAKASIH. (double up)
.
.
.
.Hari sudah siang, Dahyun dan Eunbi baru saja menyelesaikan makan siang mereka yang terpaksa mereka membawanya ke dalam ruangan tempat dimananya Jihyo berbaring tak berdaya. Kedua gadis itu masih setia menjaga Jihyo dari hewan apapun yang berterbangan di sekitar wanita itu, seperti lalat atau pun nyamuk. Terkadang paling mengesalkan adalah saat seekor lalat datang dan menghinggap di tubuh Jihyo, kedua gadis itu langsung saja mengusirnya, kalau bisa sampai membunuhnya.
Terlihat Dahyun saat ini sedang mencoba menyibukkan dirinya dengan memberi cat kuku pada kedua kaki Jihyo. Cat berwarna merah kilat itu terlihat begitu indah. Dahyun tersenyum puas dengan hasil kerjanya. Ia melirik sebentar kuku tangan Jihyo juga sudah ia berikan cat. Wanita ini benar-benar semakin berlipat tambah cantik. Dahyun kembali melanjutkan mengecat kuku-kuku kaki Jihyo. Begitu fokusnya ia, sampai seketika ia terkejut. Mata sipitnya terbuka lebar. Tubuhnya bahkan mematung. Seakan tenggorokkannya saat ini benar-benar kering memancingnya meneguk ludahnya sendiri.
"Eu—Eunbi-ah..." panggil Dahyun cukup pelan.
Sayangnya gadis bermarga Hwang itu terlihat tak mendengarnya karena sedang berada di balkon kamar itu.
"Eunbi-ah!" Suara Dahyun mulai mengeras. Sontak Eunbi yang mendengarnya masuk kembali ke kamar itu dengan memandang Dahyun bingung.
"Ada apa?"
Dahyun yang masih mematung tanpa mengalihkan penglihatannya pada kaki Jihyo. "Lihat kakinya!"
Eunbi mendekat dan menurut. Ia berdiri disebelah Dahyun memperhatikan kaki Jihyo. Awalnya ia diam dan bingung maksud Dahyun. Tak terjadi apa-apa sama sekali kedua kaki yang saling berkaitan itu. Sampai tiba-tiba ia membelakakkan matanya terkejut melihat kedua kaki Jihyo.
"Ini mengejutkan!" sahut Dahyun tak percaya.
Dahyun dan Eunbi serentak saling memandang. sebentar Lalu kembali memperhatikan kaki Jihyo semakin mendekat. "Kakinya... kenapa bisa kakinya..."
Eunbi tak bisa melanjutkan ucapannya karena sangking terkejutnya. Bayangkan saja saat ini mereka benar-benar melihat jelas kedua kaki Jihyo yang awalnya terlihat kurus kering bagaikan tengkorak tiba-tiba saja seperti kue, mengembang perlahan-lahan.
"Aku harus memberitahu yang lain." Eunbi kemudian berlari begitu semangatnya keluar dari kamar itu. Bibirnya benar-benar tertarik lebar.
Dahyun yang masih berada di tempat itu tersenyum haru. "Jebal... berikan dia kekuatan Tuhan." Doanya. Meletkkan kemudian asal cat kuku itu ke salah satu meja. Gadis putih itu kemudian kembali memperhatikan kaki Jihyo seraya mulutnya berkomat-kami berdoa agar keajaiban benar-benar terjadi di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Help! (21+) Re-upload✔
Fanfiction⚠ WARNING NC+++ 🔞❌👶 Mempercayai cerita mitologi itu adalah sesuatu yang mustahil. Bagaikan kebohongan yang belum tentu mereka lihat secara nyata. Hanya sebuah dongeng pengantar tidur anak-anak yang terdapat cerita tersebut. Namun, suatu ketika per...