Help *15*

5.4K 295 106
                                    

⚠ WARNING!!! SETIAP PART AKAN MENGANDUNG UNSUR DEWASA DAN JUGA KATA-KATA KASAR!! DIHARAPKAN BIJAK MEMBACANYA! SETIAP PART AKAN LEBIH PANJANG. TERIMAKASIH. (Mianhae mungkin ini akan update terakhir setelah sekian lamanya. gatau semua masih pada ingat cerita ini atau sudah lupa semuanya. gak tau kenapa aku jadi malu timbul ke permukaan setelah sekian lamanya buat kalian menunggu terlalu lama. iya ini update terakhir sepertinya. kalo gamau aku kasih syarat kkkkkk, tembus 3k (3000 rb) reades dan 200 vote auto lanjut ke part selanjutnya wkwkw. ya ampun bnyk maunya ini, kalo gamau juga gpp kwkwk. Okeh selamat membaca yang niat :). Jgn lupa voment ya guys. love you...

 love you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Usai mengunjungi rumah Lili, kelima anak muda itu pun lekas meninggalkan tempat itu. Sebelumnya, Lili sempat merengek bahkan ingin menangis karena Dahyun akan pergi juga meninggalkan gadis kecil itu. Dahyun menjadi bingung harus melakukan apa. Ia tak tega meninggalkan Lili juga, namun jika pun ia meninggalkan dirinya di rumah Lili itu, bagaimana nasibnya? Teman-temannya akan meninggalkan dirinya sendirian, sementara ia tak tahu jalan pulang. Belum lagi ia masih tak ingin melihat wajah Mark. Melihat pria itu membuatnya pusing dengan kata-kata pria itu tadi.

"Apa yang dibicarakan werewolf itu padamu?" Eunbi bertanya dengan penasaran. Mereka berlima saat ini sedang berjalan pulang ke kerajaan itu, hari juga sudah terlihat sore saja.

Pertanyaan Eunbi itu berhasil menarik perhatian ketiga sahabat pria Eunbi itu juga. Dahyun menghela nafas pelan, mengingat perkataan Mark tadi kembali membuatnya pusing. Haruskan ia juga menjadi istri pria itu? Walaupun memang ia memiliki rasa pada pria itu, tapi tidak juga ia ingin pria itu menikah dengannya. Ingat, Mark sudah memiliki mate. Tak mungkin ia menjadi istri pria itu. Yang ada ia akan mati di tangan mate pria itu. Membayangkannya saja sudah ingin membuatnya semakin pusing.

"Jangan membahasnya sekarang. Aku pusing." Balas Dahyun dengan nada lesunya.

"Sepertinya ada yang tidak beres. Pasti werewolf itu meminta kawin denganmu." Mingyu menyaut asal.

Mingyu sontak meringis saat merasakan Hanbin langsung saja mencubitnya. Hanbin melotot tajam pada Mingyu. Bermaksud pria tan itu agar menjaga ucapannya. Mingyu memang tak bisa membedakan mana suasana bercanda dan mana suasana serius. Seperti sekarang ini, terlihat seperti suasana serius. Terlebih lagi wajah Dahyun mendukung.

"Bukan kawin, tapi menikah." Sambung Dahyun singkat.

Hal ini malah sontak menghentikan langkah keempat anak muda itu yang lain. Dahyun mengernyit merasakan tak ada lagi yang berjalan bersamanya. Ia berbalik, memandang teman-temannya bingung. Kenapa berhenti tiba-tiba.

"Ada apa dengan wajah kalian?" tanya Dahyun bingung melihat wajah keempat orang itu menunjukkan wajah terpelongo seperti orang bodoh.

"Menikah? Kau serius?" tanya Taehyung tak percaya.

Dahyun mengangguk kecil. "Mm..."

"Gila! Gila sekali werewolf itu." Sahut Hanbin. Lagi-lagi Dahyun hanya bisa mengangguk dengan helaan nafas kasarnya.

Help! (21+) Re-upload✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang