⚠ WARNING!!! SETIAP PART AKAN MENGANDUNG UNSUR DEWASA DAN JUGA KATA-KATA KASAR!! DIHARAPKAN BIJAK MEMBACANYA! SETIAP PART AKAN LEBIH PANJANG. TERIMAKASIH. (ada yang kangen nih story?)
Hari ini sudah hari kelima belas bisa di bilang ketujuh orang itu mengalami perputaran waktu itu. Keenam anak muda itu masih belum juga pulang ke kerajaan membawa kabar bahagia. Membuat Jihyo menjadi risau. Apa semua temannya selamat? Atau malah sudah di terkam hewan buas? Segera ia membuang pikiran-pikiran buruk itu. Ia harus yakin bahwa keenam temannya selamat dan akan pulang membawa kabar bahagia itu. Ia sudah sangat menantinya. Belum lagi, menunggu kepulangan Jungkook. Jihyo tak tahu kenapa ia sekarang sangat merindukan pria itu, padahal mereka baru berpisah tiga hari. Tapi ia sudah merindukan saja. Apalagi sentuhan manja pria itu, senyuman genit itu, permintaan itu, dan masih banyak lagi. Jihyo juga tak munafik menginginkannya sekarang juga. Tapi apa daya, Jungkook sekarang begitu jauh di sekitarnya. Tapi... jika di ingat-ingat apa Jungkook juga memiliki rasa dengannya sepertinya saat ini? Ia ragu membenarkannya. Karena selama ini sikap Jungkook tak pernah berubah. Tetap sama jika hanya mereka berdua saja selain bersama kelima teman perputaran waktunya itu. Tapi, bukan berarti Jungkook juga memiliki rasa dengannya. Memang sih panggilan sayang diantara mereka dua itu hanya berlaku diatas ranjang saja, selain itu, tidak ada lagi.
Tiba-tiba Jihyo sudah tersenyum sendiri. Bagaimana permulaan pertamanya dengan pria bermarga Jeon itu saat ia pindah ke sekolah mewah besar itu.
Flashback...
'Dengan surat pernyataan ini menyatakan bahwa siswi bernama lengkap Park Jihyo akan pindah ke sekolah hanyoung high school karena telah berhasil mendapatkan beasiswa.'
Itulah isi akhir surat yang ada di tangan Jihyo saat ini. Sekali lagi Jihyo menghela nafas kasar. Ia mengangkat kepalanya memandangi sekolah besar nan luas itu di depan matanya saat ini. Bukannya tak suka karena berhasil mendapatkan beasiswa apalagi dapat berskolah di hanyoung high school ini, yang merupakan sekolah besar yang tak gampang memasukinya. Ia hanya merasa kesal saja dengan dirinya telah mencoba beasiswa di sekolah ini. Ia sendiri tak ingin bersekolah terlalu tinggi karena akhirnya ujung-ujungnya ia hanya akan menjadi pekerja kecil yang tak memiliki uang banyak. Memang sih, sekolah disini ia pun sudah gratis, tapi bagaimana dengan uang jajannya? Ia yakin seratus persen sekolah ini penjualannya pasti mahal-mahal.
Tak mau berpikir lama, Jihyo kembali memasukkan surat itu ke dalam kantung jas sekolahnya. Ia menarik nafasnya panjang terlebih dahulu lalu mulai melangkahkan kakinya. Pandangan siswa-siswi yang baru datang ke sekolah itu rata-rata mengarah pada Jihyo dengan kerutan di dahi mereka. Maklum saja ini masih pertama kali Jihyo menginjakkan kakinya di sekolah mewah ini, tak ada yang mengetahuinya sebelumnya. Tiba-tiba saja Jihyo merasa gugup menundukkan kepalanya melihat ada sekumpulan siswa perempuan memandangnya sinis. Inilah juga resiko bersekolah di tempat mewah pasti ada saja saingan.
Tiba-tiba saja tak sengaja ada seseorang yang menyenggol sebelah bahunya cukup keras. Jihyo sontak terkejut mendongak menatap orang itu. Mata bulatnya berkedip beberapa kali menatap pria tampan itu. Berharap ada kata maaf terlontar dari mulut pria itu, tapi malah yang ia dapat tatapan tak bersalah kemudian melanjutkan jalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Help! (21+) Re-upload✔
Fanfiction⚠ WARNING NC+++ 🔞❌👶 Mempercayai cerita mitologi itu adalah sesuatu yang mustahil. Bagaikan kebohongan yang belum tentu mereka lihat secara nyata. Hanya sebuah dongeng pengantar tidur anak-anak yang terdapat cerita tersebut. Namun, suatu ketika per...