Alle terbangun dari tidur nya, mengerjapkan matanya lalu mencepol rambutnya tinggi-tinggi. Setelah itu ia membangunkan seorang bocah laki-laki yang tidur di sampingnya.
"Chetta, udah pagi. Bangun yuk, nanti terlambat masuk sekolah loh." Alle mengusap pelan punggung Chetta.
Chettaaa mengerang pelan, badannya ia rentangkan.
"Kamu mandi, bunda buatin sarapan buat kamu."
"Temenin bun.." pintanya manja.
"Eh, kemarin bunda bilang apa?" peringat Alle cepat.
"Laki-laki gaboleh jadi penakut." Chetta mengulang perkataan Alle kemarin.
Dengan keberanian yang kuat, Chetta masuk ke dalam kamar mandi. Sedangkan Alle menyiapkan sarapan untuk putranya.
Sudah dua bulan Chetta tinggal bersama nya. Rumah yang tadinya tampak sepi, karena kedua orang tua nya lebih sering ke luar kota. Semenjak kehadiran Chetta di hidupnya, kini harinya terasa lebih hidup.
Alle membuatkan nasi goreng dengan taburan abon ayam di atas nya, makanan kesukaan Chetta.
Selesai memasak, Alle kembali ke dalam kamarnya menengok anaknya. Rupanya anak itu sedang kesulitan mengancingkan seragam sekolahnya.
Alle berjongkok, tangannya terulur untuk membantu Chetta mengancingkan seragam nya.
"Tolong bangunin, ante noura ya. Habis itu kamu tunggu di meja makan. Bunda mau mandi dulu." ucap Alle mengusap kepala anaknya.
"Huuhh, Chett sebel nanti ante marah-marah kalau aku bangunin" pipinya menggembung karena sebal.
"Engga, makanya banguninnya pelan-pelan." Alle tertawa pelan, lalu langsung bergegas ke kamar mandi.
Chetta berjalan keluar lalu menuju ke kamar sebelah. Dari ujung pintu ia sudah ancang-ancang untuk melompat ke kasus Noura dengan kekuatan maksimal.
"Chiaaaaaat!" mulutnya bersuara sambil berlari lalu melompat.
"Arggghh, isshh nyebelin!" Noura mulai mengamuk.
"Checheeeettt, rusuh banget sih!" omel Noura, namun Chetta hanya menunjukkan cengiran nya dan memasang wajah tanpa dosanya.
"Chetta di suruh bunda buat bangunin ante." katanya sambil memasang wajah polosnya.
"Tapi kan gausah lompat ke kasur ante, bikin emosi aja pagi-pagi!" Noura benar-benar kesal.
"Harus di gituin biar cepat bangun." Chetta memandang Noura sambil tersenyum lebar.
"Aku bilangin bunda sama ayah kamu ya, kalau kamu nakal." ancam Noura.
"Chett gak nakal." bocah tampan itu menggeleng kuat.
"Nakal!" balas Noura.
"Enggak!" Chetta membalas dengan sengit.
"Nakal, kamu bocah nakal!" kata Noura lagi.
"Enggak, Chett gak nakal.." bibirnya mengerucut karena sebal dengan Noura.
"Nakal.. Nakal.. Nakal!" balas Noura tak mau kalah.
"Bundaaaaaaaa!" teriaknya mengaduh.
"Kenapa sayang, bunda lagi pakai baju." Alle balas teriak menyahut Chetta.
"Ante bilang aku nakal!" teriaknya yang masih di kasur Noura dengan wajah sebalnya.
Alle yang sudah mengenakan bajunya, langsung bergegas ke kamar kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert 2
Romance(Sebelum baca story ini, aku saranin untuk baca -Introvert- dulu) -- cek profil ku Mereka memang belum menikah, bahkan status mereka masih menyandang menjadi mahasiswa/i. Namun bersikap layaknya orang tua adalah salah satu yang harus mereka lakukan...