14. Gadis kursi pojok

1.9K 225 24
                                    

Vote dulu dong, comment nya baru boleh di tengah ceritaaa wohohoho...

Genta menyadari apa yang di maksud gadis ini, bahkan ia tahu betul bahwa gadis SMA ini menyukai nya.

•Introvert 2•

Gadis yang bernama Danila itu selalu memamerkan senyumnya pada Genta. Entah apa yang membuat nya seperti itu.

Melihat wajah datar Genta saja ia sudah amat bahagia, apalagi pria itu tertawa. Mungkin Danila akan mengurung dan menatap Genta tanpa kedip.

Sebenarnya tak banyak yang dilakukan nya ketika duduk di cafe ini. Hanya sedikit mengerjakan tugas, bersantai sambil menikmati secangkir kopi nya. Yang terpenting adalah melihat pria idaman nya.

Ketika jarum jam nya sudah menunjukkan pukul 3:45 ia melirik kopi nya yang sudah habis. Lagi-lagi ia memanggil "kak Genta, kopi ku habis" ucap nya dengan sedikit rengekkan namun tak lupa senyum di akhir.
Genta mengangguk lalu melayani Danila sesuai permintaan yang bahkan ia pun sudah tau apa pesanan nya.

Pintu depan terbuka suara lonceng di atas pintu berbunyi, gadis cantik dengan kulit putih duduk di meja seberang Danila.

Danila tersenyum melihat Genta yang sedang berjalan ke arah nya sambil membawakan minuman favoritnya.

Selepas mengantar pesanan Danila, Genta mengarah ke perempuan cantik itu untuk menanyakan pesanannya.

Ketika Genta tepat di meja itu, gadis itu sedikit terkejut "eh?"

"Lo Genta kan?" tanya gadis itu.

Genta mengangguk, namun tetap berusaha profesional melayani Gadis sebagai pengunjung cafe nya.

"Hmm.. gue pesan minum dulu deh, matcha milk tea ya" ucap gadis itu menyebut kan pesanan nya.

Genta mengangguk dan beranjak untuk memproses pesanan teman SMA nya itu.

Lonceng berbunyi, gadis bermata biru berjalan ke arah si gadis cantik berkulit putih.

"Alleee"

"Haii Gigi" kedua nya berpelukan erat karena lama tak berjumpa.

"Maaf ya telat, soalnya hari ini lagi gabawa motor" jelas Alle menyesal karena keterlambatan nya.

"Baru telat 2 menit Lle ya ampun" Gigi memutar bola matanya malas.

"Udah pesan minum?" tanya Alle pada Gigi.

"Udah tadi sama Genta, oh ya gue lupa pesanin buat lo.. Masih suka cokelat kan?" bahkan Gigi masih mengingat apa kesukaan Alle.

"Masih kok" jawab Alle tersenyum.

Alle meminta Gigi untuk menunggu di tempat nya. Karena ia sendiri yang akan membuat dan mengantarkan pesanan untuk Gigi dan dirinya.

Ketika Genta dan Alle berpapasan, Genta langsung menarik pergelangan Alle cepat.

"Mau kemana?" tanya Genta sambil membawa pesanan Gigi.

"Mau buat minum" jawab Alle.

Genta memutar tubuh Alle dengan memutar kepala Alle.

Introvert 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang