Awalnya mereka tak pernah saling menceritakan kisah mereka sehari-hari. Semua orang tahu bahwa Genta dan Alle adalah tipikal orang yang tak banyak bicara. Namun entah mengapa seiring berjalannya waktu, keduanya jadi saling banyak bicara satu sama lain. Kedua orang Introvert ini seakan saling membuka diri untuk memperlihatkan pada dunia bahwa mereka juga punya sisi yang lain.
•Introvert 2•
Tak ada yang lebih Indah di banding bangun tidur di pagi hari, tanpa merasakan kantuk lagi.
Alle menyentuh pelan putranya agar segera bangun dan bersiap-siap ke sekolah.
"Chetta, ayo bangun.. Nanti kalau ayah udah datang kita bisa langsung berangkat. " ujar Alle pada putra nya.
Dengan rasa malas dan hanya ingin kembali tenggelam ke dunia mimpi, Chetta melawan rasa kantuk nya untuk segera beranjak ke arah kamar mandi. Ketika berjalan dengan keadaan mata terpejam, bocah itu bukan berjalan ke arah pintu kamar mandi. Melainkan ke arah tembok, sontak Alle langsung berlari untuk menghadang putranya agar tak terbentur. Namun terlambat, sudah tercipta benjolan merah di kening bocah itu. Alhasil Chetta menangis dan Alle menepuk keningnya.
"Maka nya.. jalan nya jangan sambil bobo." Alle menarik wajah Chetta dan melihat hasil dari benturan itu.
Chetta masih menangis sesenggukan, "Udah, ga papa." Alle mengusap air mata putranya sambil menenangkan bocah itu.
"Ayo mandi, sebentar lagi ayah datang." Alle membantu Chetta untuk melepaskan pakaian nya dan membawa bocah itu untuk masuk ke kamar mandi.
Setelah memandikan putranya, bahkan sudah membantu Chetta mengenakan seragam nya. Kini gilirannya yang hendak bersiap-siap.
Sekitar 15 menitan ia berada di bilik kamar mandi dan 20 menit, untuk memilih gaya berpakaian dan touch up tipis menggunakan beberapa make up kesayangan nya.
Sekiranya sudah siap, Alle turun ke arah dapur untuk membuatkan Chetta sarapan. Namun yang di lihatnya, kini Genta yang sudah bersama putranya sedang menyaksikan serial kartun pagi.
"Aku yang terlalu siang atau kamu terlalu pagi?" tanya Alle saat melihat sosok Genta.
"Aku yang terlalu kangen." jawab Genta melihat Alle yang berjalan lurus ke arah dapur.
"Sama Chetta?" tanya Alle menanggapi ucapan Genta.
"Sama Bunda nya juga." jawabnya singkat.
Alle hanya terkekeh pelan, fokusnya kembali untuk memasak sarapan.
Karena Chetta memiliki selera yang berbeda, jadi ia membuat dengan dua jenis yang berbeda. Chetta dibuat kan nasi goreng mentega nya yang di tambah telur mata sapi, sedangkan yang lain, nasi goreng dengan kecap pada umumnya.
"Ayah sama Bunda kamu masih di London?" tanya Genta.
"Masih, mereka di sana sampai kak Atha tunangan. Minggu depan aku nyusul." Alle menyendokkan nasi untuk Genta, sedangkan Chetta sudah dengan porsinya.
"Kak, katanya ngampus pagi? Ayo sarapan kak.." teriak Alle memanggil kakak nya yang masih berada di dalam kamar.
Pintu kamar Noura terbuka, di lihatnya gadis itu sangat kesusahan dengan beberapa tugas yang di bawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert 2
Romance(Sebelum baca story ini, aku saranin untuk baca -Introvert- dulu) -- cek profil ku Mereka memang belum menikah, bahkan status mereka masih menyandang menjadi mahasiswa/i. Namun bersikap layaknya orang tua adalah salah satu yang harus mereka lakukan...