Gadis itu langsung memasang wajah sedihnya. Refan dan Genta benar-benar merasa iba dengan gadis itu.
•Introvert 2•
Genta langsung menghubungi Alle dengan cepat.
"Al, aku boleh minta tolong?" tanya Genta pada Alle.
"Apa?" tanya Alle.
"Aku juga bingung ngomongnya, jadi ada orang yang butuh bantuan. Dia cewek, butuh tempat untuk nginap. Hal yang mustahil kalau aku bawa dia ke rumah" Genta harap Alle mengerti dengan kalimat yang ia sampaikan.
"Dia siapa? Teman kamu?" tanya Alle bingung.
"Aku juga bingung jelasin nya" Genta menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Hmm.. Gimana ya? Kamu nya aja ragu jelasin nya. Aku takut dia orang jahat Ta. Apalagi sekarang kan kita punya Chetta" ucap Alle bingung, namun merasa tak enak pada Genta.
"Iya juga, tapi aku bisa jamin kalau dia gak akan macam-macam" Genta berusaha meyakinkan Alle.
"Aku bisa tidur sofa bawah" lanjutnya.
"Ih jangan gitu, nanti badan kamu sakit-sakit. Oke gini, Kamu tidur di kamar aku, berdua sama Chetta. Biar aku di kamar kak Noura dan dia di kamar tamu" Alle memberi jalan keluar yang lain.
Genta pikir itu ide bagus, jadi ia menyetujui nya.
Genta kembali ke arah mereka "oke, nanti lo ikut gue" seru Genta pada gadis itu.
"Lo yakin Ta? Kalau Alle tau gimana?" tanya Refan berbisik di telinga Genta.
Genta tak menanggapi ucapan Refan, lalu berjalan lebih dulu ke arah parkiran. Sehingga gadis itu berjalan bersama Refan mengejar kepergian Genta.
Saat di jalan Genta yang mengarahkan jalan, dan Refan tahu betul bahwa ini bukan ke arah rumah Genta. Ia tak tahu kemana arah tujuan Genta sebenarnya, bahkan di pikiran nya Genta memiliki tempat nginap yang lain selain rumah seperti apartemen.
Sampai di depan rumah dengan pagar putih "rumah siapa Ta?" tanya Refan menyisir sekeliling nya.
"Alle" Genta langsung turun, dan mengucapkan terimakasih pada Refan karena telah mengantar nya.
Refan menatap Genta speechless namun paa akhirnya ia bergegas pulang ke rumah nya.
"Ayo" ajak Genta yang berjalan lebih dulu dan gadis itu langsung menurut pada nya.
Genta menekan bel pada sisi pintu rumah Alle, tentu saja Genta tahu bahwa kedua orang tua Alle sedang tak di rumah. Karena mana mungkin ia berani menawarkan tempat nginap gadis ini di rumah kekasih nya sendiri saat kedua orang tua gadis itu ada di rumah.
"Haii" Alle yang sudah mengenakan piyama tidurnya, dengan rambut yang di lilit ke atas.
Genta yang melihat itu seakan harus meneguk ludahnya karena iman nya kini harus di uji. Bagaimana bisa wanita nya cantik senatural ini bahkan terlihat seksi?
"Haii" gadis itu membalas canggung sapaan Alle.
"Silahkan masuk, udah makan? Minum?" tanya Alle yang berjalan beriringan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert 2
Romance(Sebelum baca story ini, aku saranin untuk baca -Introvert- dulu) -- cek profil ku Mereka memang belum menikah, bahkan status mereka masih menyandang menjadi mahasiswa/i. Namun bersikap layaknya orang tua adalah salah satu yang harus mereka lakukan...