Semua mata menatap Genta sebal "Genie kan masih belum tau dosa Ta, lah adik gue aja udah dua kali ngerasain UN. Udah nyontek sana sini setumpuk dosa kali" Egar menatap sebal Genta.
"Ini orang semenjak punya anak jadi pelo ya!" cibir Vino menggeleng heran.
•Introvert 2•
Dapat dikatakan pagi hari cukup cerah, namun ketika siang pukul 14.00 rasanya matahari seperti berada di dua jengkal di atas kepala. Jika saja ada seseorang yang mengajaknya untuk melangkah keluar rumah, mungkin ia akan menolak.
"Lle, buka pintunya please. Aduhhh ya ampun ngelupas deh kulit gue lama-lama" teriak Riri sambil mengetuk keras pintu rumah nya.
Alle yang sedang berada di ruang keluarga bersama Chetta, Noura dan Reygan langsung buru-buru beranjak menghampiri Riri.
"Duhh gila ya, lama banget buka nya!" Riri masih saja bergerutu ketika sudah masuk ke dalam rumah Alle.
"Gue telfon gak di angkat, kebangetan emang ya!" omel Riri mengibaskan tangannya ke arah leher.
"Gue tinggalin ponselnya di kamar" jawab Alle yang berjalan mendahului Riri ke arah ruang keluarga.
"Haiii semua.. -eh.. Ada kak Reygan?" Riri cukup terkejut dengan kehadiran Reygan, yang ia kira hanya ada Alle, Noura, dan Chetta.
Reygan hanya menaik turunkan alisnya dengan tangannya yang bertengger di bahu Noura.
"Chettaaa, ante punya sesuatu buat Chetta loh" seru Riri membawa beberapa bingkisan di tangannya.
Chetta yang sedang dalam proses ke alam mimpi, seketika terbangun karena ucapan Riri.
"Apa ante?" tanya Chetta menghampiri Riri dengan cepat.
"Kue cubit" seru Riri tersenyum lebar.
Chetta yang tadi nya sangat excited, kini memasang ekspresi sebal.
"Ck, ante kalau bawa kue cubit aja. Gausah ganggu Chett bobo!" omelnya sebal kembali ke arah sofa.
"Ihh ini enak tau, cobain dulu makanya" Riri menghampiri Chetta yang sudah kembali tergeletak di sofa.
"Gak mau" gelengnya cepat.
"Coba dulu ih, percaya deh nanti ketagihan" Riri sudah mengeluarkan sepotong.
Chetta tetap menggeleng keras, menolak keras kue itu.
"Coba dulu gak?" Riri memaksa dengan mendekatkan kue itu ke dalam mulut, hingga anak itu memberontak.
"Astaga Ri, anak gue!" Alle memisahkan Chetta dari jangkauan Riri.
Riri memanyunkan bibirnya, lalu memakan kue nya dengan tatapan konyol ke arah Alle.
"Kan cuma mau berbagi makanan Lle" ucap Riri memakan kembali kue cubit itu ke dalam mulut nya.
"Tante-tante gila" cibir Reygan melirik ke arah Riri.
"Ishh kak Rey, kok lo gitu sih?" dengusnya sebal menatap Reygan yang sedang memberikan bahu nya untuk kekasihnya.
Noura tak peduli dengan keributan yang mereka ciptakan, sebab ia hanya ingin tenggelam ke dalam dunia mimpinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert 2
عاطفية(Sebelum baca story ini, aku saranin untuk baca -Introvert- dulu) -- cek profil ku Mereka memang belum menikah, bahkan status mereka masih menyandang menjadi mahasiswa/i. Namun bersikap layaknya orang tua adalah salah satu yang harus mereka lakukan...