Arkan dilanda kebimbangan, harus mengejar kepergian Alle atau menetap di sini mendampingi sang kekasih.
•Introvert 2•
Di lorong itu bukan hanya mereka, melainkan ada juga tamu yang datang dari beberapa kalangan. Maka dari itu, Alle tak ingin menjadi pusat perhatian karena permasalahan Arkan. Jadi ia memutuskan untuk pergi tanpa tau arah tujuannya, sangat tidak mungkin menghampiri Genta karena ia paham pasti pria itu sedang sibuk dengan urusannya.
"Alle!" Panggil seorang pria bersama gadis yang di bawanya.
Panggilan itu membuatnya menoleh dan menyaksikan dua manusia yang sedang bergandeng erat menghampiri nya. Alle mendesah pelan, lagi-lagi ia menjadi orang ketiga.. Aneh! Padahal ia juga memiliki kekasih.
"Hai Pandu" sapa Alle, lalu melirik gadis di sebelah Pandu yang menggunakan kado dari Pandu yang tak lain adalah pilihan nya.
Alle jadi mengingat kejadian kemarin, ketika Pandu menyentuh anting mahal itu sambil mengatakan 'Pasti dia bakal cantik banget pakai ini' tanpa babibu pria itu langsung membelinya.
"Kenalin ini teman aku namanya Alle" Pandu merasa sedikit aneh mengingat keduanya memiliki panggilan yang sama.
Gadis di sebelah Pandu itu tampak sedikit terkejut hendak menahan tawa karena nama mereka sama.
"Hallo, aku Allesya" gadis itu mengulurkan tangannya ke arah Alle.
Dengan tersenyum tipis, Alle menyambut tangan kekasih teman satu jurusan nya itu "Alleira" senyumnya menyertai jabatan tangan itu.
Keduanya tampak saling melempar senyum, hingga Pandu yang melempar kata pertama "Yuk ke bazaar aja" ajak Pandu sambil mengenggam erat tangan kekasihnya.
Ketika mereka berkunjung di tengah bazaar, Alle hanya celinguk mencari teman-temannya padahal ia sedang bersama Pandu dan kekasihnya yang asyik mendengar suara merdu band yang sedang tampil di panggung sana.
"Kamu sendiri?" suara pria yang tiba-tiba berbicara tepat di telinganya, bahkan bibir dari pria itu sampai menyentuh kulitnya.
"Astaga!" pekiknya menghindar lalu menoleh ke sumber suara saking terkejut bukan main.
"Ishh.. Ta! Jangan kayak gitu ah.. Aku kaget tau" omel Alle memukul lengan Genta sebal.
Sedangkan sang tersangka hanya cekikikan pelan "Katanya kesini sama Riri dan yang lain?" Genta mengercit bingung karena tak melihat Alle bersama yang lainnya.
"Aku sama teman satu jurusan ku" Alle menunjuk Pandu yang berada di sebelahnya.
Genta melirik sekilas dan mengangguk melihat pria itu yang sedang bersama wanita di sebelah nya.
"Kamu udah makan?" tanya Genta menarik Alle untuk pergi dari kawasan itu dan membawa gadisnya mendekat ke arah depan panggung.
"Lumayan lapar sih" jawabnya mengikuti kemana Genta membawanya.
Mata Genta melirik mata-mata yang kini memandang nya, termasuk pria yang harus ia waspadai keberadaan nya.
"Al, waktu itu kamu ada urusan apa sama Pak Axel?" tanya Genta pada Alle.
Hal itu membuat Alle menoleh cepat "Kamu tau darimana aku pernah punya urusan sama dia?" bukannya menjawab, Alle justru balik bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert 2
Romance(Sebelum baca story ini, aku saranin untuk baca -Introvert- dulu) -- cek profil ku Mereka memang belum menikah, bahkan status mereka masih menyandang menjadi mahasiswa/i. Namun bersikap layaknya orang tua adalah salah satu yang harus mereka lakukan...