"Kamu bertanya gagal sebelum mulai? Kamu gak akan dapat jawaban nya kalau belum memulai" ujar Alle.
Terre termenung sesaat sampai tiba keputusan nya untuk yakin bahwa ia dapat mengubah sifat mengerikan Falin jauh-jauh.
•introvert 2•
Chetta sudah siap bersama tas yang sudah di gendongnya kuat-kuat, sedangkan Alle sedang mengikat tali sepatu sneakers-nya yang menjadi pelengkap style casual nya sehari-hari.
"Bunda, kata bu guru Chett harus potong rambut" Chetta memberitahu perihal dirinya yang di perintahkan untuk memotong rambutnya.
"Yah, padahal Bunda sengaja biar kamu gondrong rambutnya. Trus nanti kamu bisa bunda kuncir" dengus Alle sambil menyentuh rambut Chetta.
"Yaudah gausah di potong bunda" Chetta lebih memilih keinginan sang Bunda dibanding menuruti perkataan sang guru.
Alle menggeleng pelan lalu tersenyum "Enggak.. Enggak.. Pulang nanti kita ke pangkas rambut ya" ucap Alle yang berusaha mensejajarkan tingginya dengan putranya.
"Enggak Bun.. Chett gamau potong rambut, Chett suka gondrong kok" ucap Chetta menyengir lebar.
"Enggak sayang, nanti pulang sekolah pokoknya kita ke tempat pangkas rambut ya?" ucap Alle tersenyum pada putranya, sehingga membuat Chetya yang akhirnya mengangguk menurut.
Tak ada yang lebih aman jika di antar sang Bunda, meski dapat dikatakan jika soal kecepatan Bunda nya patut diacungi jempol di banding ayahnya.
"Bunda" panggil Chetta memanggil Alle ketika mereka terhenti oleh lampu merah.
Alle menyahut dan menghadap ke arah putranya berada. Namun tak lama lampu merah itu kembali hijau, sehingga ia langsung tancap gas melaju cepat.
"Kemarin ayah bilang sama Chett, katanya Bunda gak boleh ngebut-ngebut" ucap Chetta yang menyampaikan pesan ayahnya untuk sang Bunda.
Seketika Alle langsung merenggangkan cengkraman gas nya yang mengakibatkan kecepatan perlahan menjadi melambat.
"Kok pelan Bunda?" tanya Chetta mengercit bingung.
"Katanya Bunda gak boleh ngebut" sahut Alle yang menormalkan kecepatan nya.
"Ngebut itu apa Bun?" tanya Chetta yang sebenarnya tak mengerti dari kalimat tersebut.
Alle menekan pedal gas nya dengan kuat, sehingga kecepatan kembali diatas normal.
"Bundaaaaa" teriak Chetta ketakutan yang berada di antara jok dan kemudi.
Alle terkekeh pelan dan kembali menormalkan kecepatan nya "itu namanya ngebut" Alle yang tak ingin memberikan teori penjelasan saja pada putranya, melainkan sekalian praktik.
"Enghh Bunda, Chett kan takut jatuh" rajuk bocah itu sambil menghentak kakinya sebal.
"Nah! Itu yang ayah takut kalau Bunda ngebut" jelas Alle pada putranya.
Kini mereka akhirnya tiba di depan gerbang sekolah Chetta.
Alle merapihkan rambut putranya yang berantakan karena tersapu angin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert 2
Romance(Sebelum baca story ini, aku saranin untuk baca -Introvert- dulu) -- cek profil ku Mereka memang belum menikah, bahkan status mereka masih menyandang menjadi mahasiswa/i. Namun bersikap layaknya orang tua adalah salah satu yang harus mereka lakukan...