"Iya" jawab Alle mengangguk singkat.
Genta melihat apa yang di bawa Alle tanpa kantong "Kamu ngapain beli bunga dan cokelat sebanyak itu?" tanya nya mengercit bingung.
•Introvert 2•
"Oh ini.. Dari cowok-cowok tadi, aku juga gak ngerti kenapa mereka letakkin semua ini di loker aku" Alle memperlihatkan semuanya pada Genta.
"Orang kampus?" tanya Genta lagi dan Alle langsung mengangguk polos.
"Boleh aku yang bawa?" Pinta Genta secara halus membuat Alle mengangguk dan menyerahkan semuanya pada Genta.
"Yaudah aku pergi jemput Chetta dulu ya" Alle berpamitan dengan Genta lalu tersenyum tipis pada Refan, sehingga membuat Refan membalas senyuman itu.
Genta memasang wajah tak sukanya pada barang-barang pemberian dari para pria yang ia yakini sedang mendekati gadisnya.
"Lo mau apain semua ini.. Mubazir kan kalau di buang" tanya Refan menatap barang yang berada di genggaman Genta.
"Lo bisa makan, atau nanti gue kasih ke anak tongkrongan aja" ucap Genta yang berjalan ke arah mobilnya dan di buntuti oleh Refan di belakangnya.
Mereka mengarah ke tempat tongkrongan Genta dan teman-teman nya. Barang-barang itu juga di bantu bawa oleh Refan dimana teman-teman nya berada.
"Wahhh bawa makanan.. Tumben" ujar Egar yang langsung menyambut dengan suka hati.
"Kamu mau?" tanya Egar pada gadis yang sedang di dekatinya itu.
Tak hanya Egar, Leo pun tak mau kalah yang membawa sang kekasih.
Dua tangkai bunga mawar itu, Genta memberikan kepada Feronica gadis yang di sukai Egar dan dua tangkai lagi kepada Tiffa kekasih Leo. Dan yang benar saja dua gadis itu terkejut dan memasang wajah malu-malu.
"Woi, jangan TMT!" tegur Leo melihat Genta yang memberikan bunga pada gadisnya.
"Lagian kenapa nih orang tiba-tiba beli bunga trus di bawa ke sini.. Salah alamat woii" celetuk Egar yang tampak cemburu melihat gadisnya memasang wajah malu ketika Genta memberikan nya bunga.
"Bukan Genta yang beli, jadi tadi katanya barang-barang itu ada di loker nya Alle. Dan tadi mau di bawa pulang sama Alle, tapi Genta langsung minta dan kenapa barang-barang itu sekarang ada disini" jelas Refan yang melihat Genta yang langsung memesan minum untuk nya dan dirinya.
"Ohhh jadi maksudnya cemburu, tapi gak di buang karena takut mubazir" Leo menyimpulkan hal tersebut membuat mereka mengangguk paham.
"Wakebem, walapun cemburu tapi tetap mikirin dosa.. Hebatt memang" Vino bertepuk tangan sambil mengacungkan kedua ibu jarinya.
Kembali nya Genta, ia membawa dua minuman untuk Refan dan dirinya.
"Kalian memang pasangan homo yang serasi!" celetuk Vino pada Genta dan Refan.
"Genta sama Refan Homo?" pekik Tiffa tak menyangka hingga matanya membelalak tak percaya.
"Ya, terserah aja orang mikirnya gimana" Genta menyeruput minumnya santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert 2
Romance(Sebelum baca story ini, aku saranin untuk baca -Introvert- dulu) -- cek profil ku Mereka memang belum menikah, bahkan status mereka masih menyandang menjadi mahasiswa/i. Namun bersikap layaknya orang tua adalah salah satu yang harus mereka lakukan...