Di mata Yuna yang Dika lakukan selalu saja salah.
Hampir setiap hari Dika selalu kena omelan Yuna bahkan hanya gara-gara Dika lupa pesanan bubur Yuna ia pun kena omel."Dika gimana sih, kan udah gue bilang buburnya ngga pake kacang sama daun bawang."
"Iya Kar maaf aku lupa."
"Ck! udah lo aja deh yang makan, gue udah gak nafsu," ucap Yuna lalu pergi ke kamarnya.
Dan lagi-lagi Dika hanya bisa sabar menanggapi istrinya.
**
Sudah hampir dua minggu pernikahannya dengan Dika dan selama itu selalu ada saja debat-debat gemas yang berakhir pada Yuna sebagai pemenangnya dan Dika sebagai orang yang harus mengalah.
Selama itu pula tidak ada kabar dari Morgen, Yuna sudah bertanya pada teman-temannya namun mereka bilang Morgen tidak terlihat lagi sejak dua minggu lalu.
Nomornya juga tidak bisa dihubungi membuat Yuna semakin cemas.
Terlebih Morgen memang memiliki teman-teman di luar kampus yang menurut Yuna sedikit 'nakal'
Yuna jadi takut Morgen mendengar kabar akan pernikahannya lalu ia frustrasi dan melakukan hal di luar batas.
Yuna juga sempat berpikir kalau jangan-jangan Morgen selingkuh.
Tanpa pikir panjang lagi, Yuna mengambil tas slempangnya, memakai jaket jeansnya dan pergi dari rumah. Ia berniat mencari Morgen ke rumahnya.
Namun pencarian Yuna sia-sia, rumah Morgen sepi tak berpenghuni. Yuna baru ingat Morgen hanya tinggal bersama assisten rumah tangga. Papa dan Mamanya sudah lama bercerai masing-masing dari mereka sudah tinggal di luar negeri.
"Haduhh Morgen gue harus nyari lo kemana lagi sih?"
Tak lama ponsel Yuna berdering sebuah panggilan masuk dari Dika.
"huft, ini orang ngapain nelfon sih," ucap Yuna kesal.
Yuna mengabaikan panggilan Dika namun ponselnya terus saja berdering, ia pun menyerah dan mengangkat panggilan tersebut.
"Ya halo?"
"Sekar kamu dimana sih? Kok pergi ga bilang dulu?" tanya Dika di seberang sana.
"Gue cuma keluar sebentar cari angin," jawabnya malas
"Sekarang kamu dimana?"
"Di Kemang."
"Yaudah kamu tunggu situ ya, biar aku jemput ."
"Eeh ngapain ngga usah, gue bisa pulang sendiri."
"Udah kamu tunggu situ aja."
Tut... Tut... Tut...
Sambungan telfon dimatikan oleh Dika secara sepihak.
"Dih apaan sihhh, " gerutu Yuna
Sepuluh menit kemudian motor Dika sudah berada di hadapan Yuna.
"Lo ngapain sih? kan gue bilang, gue bisa pulang sendiri."
"Udah kewajiban aku jemput kamu, udah kamu naik aja."
Dengan kesal Yuna naik ke atas motor, Dika memang selalu begini memberi perhatian lebih kepada Yuna. Sedangkan Yuna masih belum bisa menerima perhatian dari Dika.
"Besok-besok kalo mau pergi izin dulu"
"Apa urusanㅡ"
"Aku suami kamu sekarang," potong Dika cepat membuat Yuna terdiam.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Kuliah tapi Menikah
Fanfiction"Hadeuh. Nikah tapi masih kuliah bikin tambah pusing aja." "Ada istilah bosen kuliah, tapi ngga ada istilah bosen nikah." Jadi, lebih milih Kuliah apa Nikah aja??? [Warning] Lokal-AU; Semi-Baku; Chessy abis; Little harsh-word; Romance. PG: 16 a...