12

2.7K 276 0
                                    

Yuna heran dengan dirinya sendiri, bisa-bisanya jantungnya bekerja tak seperti biasanya kala Dika melayangkan gombalan receh seperti itu.

Padahal dulu Morgen juga sering menggombal seperti itu hanya saja euforia yang Yuna rasakan ini sangat berbeda.

Apa mungkin ia mulai menyukai pria itu?

Pikirannya tiba-tiba saja teringat dengan segala bentuk perhatian yang Dika berikan untuknya.

Dia memang pria baik.

Juga tampan.

Ah tidak-tidak.

Yuna langsung saja menepis bayangan Dika dari pikirannya, ia tidak boleh berlama-lama memikirkan laki-laki itu.


Setelah selesai mencuci piring juga membereskan rumah. Yuna melirik jam dindingnya, jam sepuluh nanti ia ada janji dengan kedua temannya.

---------------------------------

Dika tengah sibuk berkutat dengan laptopnya sesaat ia menertawai dirinya sendiri karena kebodohannya bisa-bisanya dia berucap seperti itu pada Yuna. Sejujurnya Dika pun merasa aneh karena hal semacam itu baru pertama kali ia lakukan, Dika yakin pasti Yuna tengah ilfeel dengannya.

Dika melihat Yuna yang baru saja keluar dari kamarnya, tampilannya sudah sangat rapih seperti ingin pergi.

"Dik gue izin yaaa mau jalan-jalan ke mall. Semenjak gue nikah kerjaan gue kalo ga nugas kuliah nugas rumah, bosen tau. Boleh kaaaan?"

"Iya boleh."

"Yesssss," ucap Yuna senang.

"tapi aku ikut ya."

"HAH?"

"kenapa?"

"Ih nggak mau ah gue kan mau pergi sama caca sama dami ngapain lo ikut!"

"Aku cuma anterin kamu kok,  emang kamu siapa yang anterin kalo bukan aku?"

Bener juga.

"Naik taksi kan bisa."

"Uangnya?"

"Minta lo lah, Ayah gue ngasih duit buat gue ke lo kan?"

"Iya sih ngasih tapi cuma buat keperluan kuliah. Sisanya harus aku yang nanggung."

"Heh?"

"Makan, bayar listrik, keperluan dapur aku yang nanggung, karena kamu mau jalan-jalan ke mall jadi ya harus pake uang aku juga, jadi ya daripada kamu naik taksi mending aku anterin."

Ah Yuna baru tau akan hal itu, jadi selama ini cuma uang kuliah, dan rumah yang difasilitasi Ayahnya.

Uang jajan Yuna?

"uang jajan kamu udah aku kasih kan ya waktu itu?" tanya Dika.

"udah."

"iya itu uang jajan terakhir yang ayah kamu kasih, sekarang belum kasih lagi."

Memang benar adanya, semenjak menikah Yuna tidak pernah ditransfer uang lagi oleh Ayahnya, apa-apa pasti melalui Dika. Menyebalkan bukan?

[✔] Kuliah tapi MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang