4

3.3K 321 17
                                    


[!!!] little harsh word
------------------------------------------

"Assalamu'alaikum, Sekar-nya ada?" tanyanya pada seorang wanita berambut sebahu yang baru saja keluar dari ruangan.

"Eh yang ditunggu dateng, bentar ya gue panggilin dulu."

"Sekar dicariin suami lo nih," teriaknya.

Sekar, orang yang dimaksud itupun buru-buru keluar dengan mata yang berapi-api siap membakar orang yang tadi meneriakinya bahwa suaminya ada disini.

"bacot anjing," ucapnya kasar membuat pria di depannya terkejut.

"biasa aja dong, tuh dicariin suami lu bener kan gua? emang gua salah apa?"

Sekar alias Yuna melirik ke pria itu sebentar, lalu kembali pada wanita di sampingnya.

"Ngga sih, tapi jangan ngomong kenceng-kenceng lah geblek! kalau semua orang tau gimana? untung tadi tinggal gue sama Caca doang di kelas," kata Yuna dengan kesal

Sedangkan Dami malah terkekeh.

"Yaudah gih sana pulang, udah ditungguin tuh."

"Jalan duluan aja, gue ngikutin dibelakang," kata Yuna pada pria di depannya, pria itu menurut.

**

"Dika pelan-pelan dong jalannya!"

Dika pun menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya menghadap Yuna.

"Katanya tadi suruh duluan?"

"Ya tungguin lah, lu mau pulang sendiri? Yaudah sana pulang sendiri aja!" dengus Yuna

"Ngga gitu Sekar, yaudah kamu tunggu sini aja, aku ambil motor dulu."

Yuna membelalakan matanya saat Dika mengucapkan kata 'motor'

"Apa? motor?"

"Kenapa emangnya?"

"Jadi tadi siang lu berangkat bawa motor?"

Dika mengangguk, mereka tidak berangkat bersama karena Yuna ada kelas pagi, sedangkan Dika kelas siang. Tawaran Dika mengantar Yuna ke kampus pagi tadi ditolak olehnya dengan alasan tidak mau diketahui oleh teman-temannya.

Status mereka memang tidak banyak diketahui, hanya beberapa teman dekat Yuna dan Dika.

"Emang mobil lo kemana?"

"Aku kan belum punya mobil Kar"

"Gimana sih, katanya pengusaha muda"

Dika menghela napasnya panjang sebelum menjawab Yuna, "sabar ya, aku kan lagi ngerintis."

Walaupun kini mereka sudah satu atap, Yuna dan Dika tetap sibuk dengan dunianya masing-masing ada sekat diantara mereka. Yuna yang memang belum mau menerima Dika sedangkan Dika hanya bisa mengikuti apa mau Yuna. Mereka tidak pernah berangkat ke kampus bersama meski jam kelas mereka bersamaan, pulang juga begitu. Kecuali jika Ayahnya yang meminta seperti sekarang ini.

Saat motor Dika sampai di depan Yuna. Yuna menoleh ke kanan-kiri memastikan tidak ada yang melihatnya sebelum menaiki motor Dika.

Aman. Gerbang belakang memang aman.

Di motor, Yuna hanya diam saja begitupun dengan Dika.

Yuna juga sedikit kesal dengan Dika karena tadi pria itu menyuruhnya pegangan.

"Pegangan Sekar, nanti jatoh"

Jelas, Yuna akan menolaknya.

"Yeuh, modus banget sih lu," kata Yuna refleks memukul pundak Dika.

"Kok modus? kan udah halal," ucapan Dika membuat Yuna terdiam.

"Tau ah, udah jalan aja yang bener!" jawab Yuna ia lebih memilih pegangan pada belakang motor.

Dan sekarang mereka lebih terlihat seperti tukang ojek dan penumpangnya.

tbc

today is your day, stay healthy and be happy, Ms. Choi.

#HappyYujuDay#0410

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#HappyYujuDay
#0410

[✔] Kuliah tapi MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang