Yuna hampir saja berteriak kalau ia tidak buru-buru menutup mulutnya sendiri. Fakta yang ia lihat didepannya ini benar-benar membuat dirinya terkejut. Beberapa kali ia mengedipkan matanya untuk memastikan kalau yang ia lihat memang benar adanya.
Mendadak jantungnya rasanya dipacu untuk bekerja lebih cepat,
"i-ini... serius?" tanyanya pada dirinya sendiri.
Yuna masih belum beralih dari ruangan itu, sampai suara ketukan pintu dari luar membuatnya tersadar. Segera Yuna membuka pintunya dan melihat suaminya yang sudah berdiri menunggu di depan pintu dengan handuk yang sudah menggantung di lehernya.
"kamu ngapain di kamar mandi? lama banget.. gak kenapa-napa kan?"
"engga. lo ngapain sih disini?"
"ya aku mau mandi."
"oh.. yaudah sana," ucapnya ketus membuat Dika keheranan.
"kenapa lagi sih dia itu.. "
Di kamar, Yuna tak bisa menyembunyikan senyum juga rasa bahagianya. Ia hampir saja ingin melompat di atas kasur kalau saja ia tidak ingat sesuatu.
"Oh iya!" ucapnya lalu buru-buru duduk dan mengambil ponselnya mencari sesuatu disana.
Tak berapa lama, Dika yang baru saja selesai mandi memasuki kamar dan melihat Yuna yang masih sibuk memainkan ponselnya.
"kamu gak kuliah?" tanya Dika tangannya sibuk mencari baju untuk dipakainya.
"gak," jawab Yuna matanya masih tak beralih.
"kenapa?"
"dosennya gak masuk."
"Ooh."
Yuna merotasikan bola matanya saat melihat handuk basah itu melayang dan jatuh tepat diatas kasur. Kebiasaan buruk Dika yang sangat tidak ia suka.
"serius amat neng main hapenya, liat apasih... " ucap Dika yang masih sibuk mengenakan bajunya.
"kepo banget si, udah berangkat aja sana.."
"nyuruh cepet-cepet berangkat awas nanti kangen loh sama suami tercinta ini.. "
"aduh," ucap dika lagi saat handuk basah itu mengenai punggungnya.
"jijik tau gak lo ngomong kek gitu... "
"sensi banget daritadi. lagi dateng bulan ya kamu?"
Mendengar itu, Yuna mendadak diam lalu tersenyum kecil. Membuat Dika jadi bingung sendiri. Sadar jika Dika memperhatikannya, Yuna berusaha kembali ke mode awal.
"udah ih sana berangkat, ohiya itu handuk jemur di depan! jangan kebiasaan taro di kasur risih tau ga sih liatnya..."
"iya-iya."
"yaudah sana berangkat, ngapain masih disini... "
"diusir nih ceritanya? hm, yaudah. Aku emang harus berangkat ke kampus sih. Oh iya lupa si Jihan kayaknya berangkat sendiri, apa jemput dia dulu kali ya?"
"Dik gausahㅡ"
"Aku berangkat dulu yaaa, assalamu'alaikum... " kata Dika lalu keluar dari kamar.
"wa'alaikumsalam."
"DIKAAAAA!" teriak Yuna kemudian menyusul Dika ke depan.
"Apa?"
"Awas aja berani macem-macem."
"Gak lah, mana berani aku. Nanti dimakan sama macan."
"Apaan Dik? coba ulang sekali lagi yang barusan."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Kuliah tapi Menikah
Fanfiction"Hadeuh. Nikah tapi masih kuliah bikin tambah pusing aja." "Ada istilah bosen kuliah, tapi ngga ada istilah bosen nikah." Jadi, lebih milih Kuliah apa Nikah aja??? [Warning] Lokal-AU; Semi-Baku; Chessy abis; Little harsh-word; Romance. PG: 16 a...