17

2.8K 312 31
                                    

[!!!] 🙈🙈🙈




Dika lelah bukan main, setelah evaluasi tadi ia langsung pulang. Ia ingin segera merebahkan tubuhnya dikasur.

Lima belas menit diperjalanan dan akhirnya ia sampai di rumah. Dika langsung ke kamarnya dan menuju alam mimpi.





















Yuna merasa sesak.  Saat tubuhnya ingin berbalik,  sesuatu menahannya. Sebuah tangan kekar melingkar di pinggang ramping Yuna.

Dika tengah tertidur disampingnya,  memeluknya erat  membuat wajah Yuna menempel pada dada bidang milik lelaki itu.  Perlahan Yuna membuka matanya dan saat  menyadari sesuatu yang terjadi adalah,

"AAAAAAAAAAAAAA,"

teriakan itu membuat Dika terbangun.

"Lo ngapain disini?!"

Yuna terkejut, Dika pun begitu.

"Aku kok disini?"

"YA MANA GUE TAU."

"AAAAAA BUNDAAAA" Teriak Yuna lagi.

"Kok kamu teriak gitu sih Kar?? Aku ngga ngapa-ngapain kamu kok, sumpah," ucap Dika.

Yuna mengambil bantal lalu memukulnya ke badan Dika.

"Kar sumpah aku ngga ngapa-ngapain."

"ngga ngapa-ngapin apaan, lo meluk meluk gue tadii Aaaa Dikaaa."

Teriakan Yuna rupanya membangunkan hampir seisi rumah, "Yuna kamu kenapa?" tanya Ryanㅡpapa Dika  yang sudah berada di ambang pintu bersama Ima lalu disusul Dino,  "Ada apa sih ribut-ribut?"

Hal itu membuat Yuna menghentikan aksinya.

"Ini Dika... Dika kenapa disini."

"A-aku cuma tidur kok mah pah ngga ngapa-ngapain Yuna sumpah."

"Tapi lu meluk-meluk gue tadi!"

"Iya iya maaf aku ngga sengaja."

"Mah Pah percaya kan sama aku, aku ngga ngapa-ngapain Yuna," bela Dika.

Ryan dan Ima menautkan alis lalu saling pandang. Sedangkan Dino yang nampak bingung hanya diam saja.

"Kalian ini bikin panik aja sih malem-malem dikirain kenapa."

"Dika juga bingung kok Dika bisa disini ya. Harusnya kan Dika ke kamarnya Dino."

Ryan dan Ima menghela nafas, "Memangnya kamu semalem pulang jam berapa Dik?" tanya Ryan.

"Setengah satu Pah."

"Jadi kamu ngantuk berat dan akhirnya salah masuk kamar,  begitu? "

"Iya Pah."

"Hm gitu, tapi nih ya sebenarnya kan kalian udah sah kenapa panik begitu?" tanya Ryan memandangi Yuna dan Dika bergantian.

"Kalian sudah suami istri ngga apa-apa sekamar." tambah Ima.

"Tapikan Mah Pah bukannya aku sama Yuna belum boleh sekamar."

"Iyasih, tapi itukan kesepakatan kami aja.  kalau sekamar dan kalian nya udah siap sih kami ngga ngelarang... "

Sekamar dengan Dika?

Iih! Pipi Yuna kenapa jadi memanas seperti ini sihh.

"kan kalian sendiri yang bilang mau nunggu sampe lulus dulu... apa mau kesepakatannya dibatalin aja?"

[✔] Kuliah tapi MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang