3

1.8K 224 18
                                    

"ke-kenapa kau selalu membela Naeun?" ucap Yerim mengalihkan topik pembicaraan.

Jungkook terdiam. Ia berpikir sejenak. Yerim menunggu jawaban dari Jungkook. Karena terlalu lama diam Yerim pun kesal,ia menggebrak meja hingga membuat Jungkook terkejut. Dan mereka menjadi bahan perhatian orang-orang yang ada di café.

"Apa yang kau lakukan?"

Yerim menyengir. Ia juga heran dengan apa yang ia lakukan. Buat malu saja. "mian" ucap Yerim pelan bahkan nyaris seperti bisikan. "jawab pertanyaanku yang tadi"

"baiklah" ucap Jungkook "aku kasihan padanya. Dia sepertinya gadis yang baik. Aku tidak suka melihatmu memukulnya" ujar Jungkook seraya membayangkan wajah Naeun.

Yerim menghela napas malas. "dia itu licik" ucap Yerim.

Jungkook jelas saja tidak percaya. Apalagi yang mengatakan itu adalah Yerim. Gadis yang selama ini suka menindas Naeun. Sulit dipercaya bahwa Yerim mengatakan itu.

"seberapa benci kau pada Naeun eoh?" tanya Jungkook dibarengi dengan tawa kecilnya.

Yerim merengut kesal. Apa Jungkook tak mempercayainya sampai dia tertawa seperti itu? Buat kesal saja!  "aku serius. Kalau kedoknya sudah terbongkar maka kau akan memujiku dari pagi hingga pagi lagi. Kau akan menyesal karena sudah tertawa seperti ini" Yerim mempaot bibirnya. Jungkook orang yang mengesalkan baginya. Sudah mesum, suka buat kesal, hidup pula. Sepertinya kelebihannya hanyalah di wajah saja.

"lawakanmu lucu"

"ish, sudahlah aku ingin pulang"

"biar aku antar"

"tidak usah"

"wae?

"aku malu"

Jungkook menaikan satu alisnya. "malu kenapa?" tanyanya

Yerim menunduk "rumahku kecil dan juga berada dikawasan kumuh"

"tidak masalah, kenapa harus malu? Kajja!"

*

Yerim dan Jungkook sudah berada di depan rumah Yerim. Benar apa yang gadis itu ucapkan rumahnya kecil dan berada di daerah yang kumuh.

"Yerim-ah, kau sudah pulang? Cepat sekali" ucap seorang pria yang barus saja datang dengan pakaian kumal dan lusuh. Pria itu memakai topi kuli bangunan yang berwarna kuning

Kim Yoonseok, nama pria itu. Yooseok ingin memeluk putrinya namun Yerim cepat-cepat mundur. "jangan peluk aku. Lihatlah badan appa sangat kotor" ucap Yerim.

Yooseok melihat pakaiannya yang memang benar sangat kotor. Ia tersenyum "appa lupa. Mianhae" ucap Yoonseok.

Yoonseok melihat pria yang ada di samping Yerim. Sepat terkejut namun Yoonseok tetap meberi senyum pada Jungkook. Yoonseok adalah orang yang ramah meski wajahnya terlihat sangar

"Annyeonghaseyo...namaku Jungkook" ucap Jungkook seraya membungkuk hormat.

"kau putra keluarga Jeon bukan?" tanya Yooseok. Ia tau betul wajah putra kedua dari keluarga Jeon. Kaluarga Jeon mamiliki visual yang luar biasa.

"ne....aku putra kedua setelah Jeon Wonwoo hyung"

"ah, ternyata aku tidak salah." ucapnya "kau mengenal putriku?" tanya Yoonseok  setelah sadar bahwa Yerim di antar pulang oleh Jungkook.

"aku satu sekolah dengannya. Aku baru saja pindah ke Hanlim"

"sayang sekali, Yerim akan aku pindahkan ke sekolah lain"

Hate? (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang