17

1.1K 128 3
                                    

Jungkook berjalan menuju garasi rumahnya. Rencananya ia akan menjemput Yerim dan mengajak gadis itu untuk berangkat ke sekolah bersama. Itulah sebabnya mengapa ia bangun pagi hari ini.

Jungkook turun ke bawah lalu melihat ibu dan pelayan di rumahnya sedang menata makanan di atas meja makan. Ia tersenyum melihat sang ibu yang masih melaksanakan kewajiban seorang ibu dan juga istri. Meski ada banyak sekali pelayan di rumah itu, ibunya memilih memasak makanan sendiri yang akan di sajikan untuk keluarga. Jangan lupakan salah satu pelayan yang selalu setia membantu ibunya. Mungkin bisa di bilang itu adalah pelayan kebanggaan sang ibu.

"Jungkook,kau sudah bersiap? Oh,ada apa dengan hari ini? Kenapa kedua putra eomma sangat rajin hari ini?" ucap Seohyun tak percaya.

"kedua? Maksud eomma Wonwoo hyung sudah siap juga?"

"iya, dia bahkan sudah berangkat. Tadi dia tidak sarapan karena eomma belum selesai masak. Mungkin besok eomma akan masak lebih pagi dari biasanya."

"eomma, aku harus segera berangkat!" ucapnya seraya berlari.

"Jungkook,kau harus sarapan"

Tak ada jawaban karena Jungkook sudah berada jauh dari ruang makan.

Seohyun menghela nafas seraya menggelengkan kepala atas kelakuan putra tengahnya tersebut.

Somi berjalan menuruni tangga dengan gontai. Matanya setengah tertutup karena masih mengantuk. Lengkap dengan piyama tidurnya yang masih ia kenakan, sangat terlihat jelas dia baru saja bangun.

"eomma, tolong bangunkan Wonwoo oppa. Aku hari ini akan berangkat dengannya"

"dia sudah berangkat"

"apa?! aish, sialan dia sudah janji padaku untuk berangkat bersama. Kenapa kedua oppa-ku sering sekali tak tepati janji?"

Mendengar itu,Seohyun tertawa kecil.

*

Wonwoo sudah berada di depan rumah Yerim. Kemarin Wonwoo berjanji akan menjemput Yerim. Ia tersenyum saat mengingat sudah seberapa dekatkah mereka berdua.

"oppa, apa kau masih waras?"

Wonwoo segera sadar dari lamunannya. Ia menatap Yerim sejenak yang sudah berada di depan pintu rumah. Pria itu melangkah mendekati Yerim lalu tersenyum pada gadis itu. "ayo berangkat" Wonwoo menggandeng tangan Yerim.

"oppa, kau bangun jam berapa? Aku rasa kau orang yang rajin bangun pagi" ujar Yerim seraya berjalan menuju mobil Wonwoo.

"aku lupa pukul berapa aku bangun tadi. Tapi kalau aku mengingatmu dalam mimpiku, saat itulah aku bisa bangun pagi"

"eh?" Yerim sedikit berdeham. Ia salah tingkah setelah mendengar apa yang Wonwoo katakan.

Wonwoo tersenyum seraya mengacak rambut Yerim gemas.

"ya! Rambutku jadi berantakan"

"tidak apa, messy." Wonwoo membuka pintu mobil untuk Yerim "cepat masuk". Setelah itu baru ia yang masuk melalui pintu satunya.

Wonwoo tancap gas dan menuju sekolah Yerim.

"sialan" kesal pria di dalam mobil hitam yang terparkir tak jauh dari posisi Yerim dan Wonwoo sekarang.

*

Yerim berjalan menuju kelasnya. Suasana sekolah pagi ini cukup sepi, mengingat ini masih sangat pagi. Gadis itu menghembuskan napasnya kala mendengar namanya di panggil oleh seseorang. Suaranya terdengar tak asing, tentu saja dia bisa menebak pria itu siapa.

"ada apa?" ucap Yerim yang kini sudah berbalik menghadap pria yang tadi memanggil namanya. Dengan wajah malas, Yerim menatap pria tersebut.

"belajarlah halus jika bersamaku. Nadamu itu sangat tidak enak di dengar" protes pria tersebut yang tak lain adalah Jeon Jungkook, pria yang sekarang Yerim cap sebagai benalunya.

Hate? (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang