"kau mau kemana?" ucap Jungkook seraya berjalan mengikuti Yerim yang berada didepannya.
Yerim terus melangkah tanpa menggubris ucapan Jungkook. Jungkook geram, ia menarik tangan Yerim dan mengarahkannya ke dinding. Jungkook mengunci tubuh Yerim dengan kedua tangannya berada di kanan dan kiri tubuh Yerim, sejajar dengan telinga wanita itu.
"apa yang kau lakukan? Menyingkirlah!" ucap Yerim kesal.
"kau berbuat ulah lagi, huh?" tanya Jungkook langsung pada inti.
"bukan urusanmu!" Yerim memalingkan wajahnya karena Jungkook semakin mendekatkan wajahnya ke wajah wanita itu.
"lakukan apa yang kau lakukan kemarin" bisik Jungkook tepat telinga Yerim.
Yerim mendongak. Ia menatap bingung ke arah Jungkook. "apa yang aku lakukan kemarin?" tanyanya.
Jungkook tersenyum miring. "kemarin malam, bersama seorang pria, dan dipinggir jalan?"
"ap..... Ya Tuhan, kau melihatnya?"
Jungkook mengangguk. Bibirnya membentuk seringai yang membuat bulu kuduk Yerim berdiri. Jungkook memajukan wajahnya sehingga jarak wajahnya dan wajah Yerim hanya tersisa beberapa senti saja.
"kau gila? Disini ramai bodoh" ucap Yerim tak santai. Benar yang dikatakan,banyak siswa dan siswi bahkan guru berjalan melewati tempat itu.
"kau pikir tempatmu berciuman itu adalah tempat sepi? Di pinggir jalan lebih ramai dari pada disi" ujar Jungkook. "aku tidak menerima penolakan, kau kemarin sudah menolak perintahku dan tidak ada penolakan untuk kedua kalinya"
"ish, kau ini!..."
"baiklah jika kau tidak mau maka perjanjian batal dan hutang appa-mu tidak di anggap lunas"
"apa ini sebuah ancaman?"
"apa menurutmu begitu?"
"ish, baiklah...... Tutup matamu" pinta Yerim. Dengan segera Jungkook menuruti pinta wanita itu. Ia segera menuntup matanya.
Yerim menarik napas lalu menghembuskannya kasar. Ia melihat sekitar untuk memastikan tidak ada yang melewati tempat itu. Sudah dirasa sepi Yerim segera menempelkan bibirnya dengan bibir Jungkook. Hanya sebuah kecupan singkat namun pertama bagi Jungkook. Maksudnya untuk pertama kalinya Jungkook mendapat sebuah kecupan dari Yerim.
Yerim segera mendorong tubuh pria yang ada di hadapannya itu. Wajahnya merona. Ia dengan cepat berlali menjauh dari Jungkook. Jungkook membuka matanya melihat Yerim yang sedang berlari menjauhinya. Pria itu tersenyum.
*
"sunbae" panggil Naeun. Ia berjalan mendekati Jungkook. Naeun menyelipkan anak rambutnya kebelakang telinga. Ia tersenyum manis pada Jungkook.
"ada apa?" tanya Jungkook.
"sunbae apa kau ada waktu saat pulang sekolah nanti?"
Jungkook nampak berpikir. "ada" ucapnya.
Senyum Naeun semakin lebar. Ia menggigit bibir bawahnya menahan rasa gugup karena berhadapan dengan Jungkook. Tunggu, kenapa dia gugup? Apa Naeun menyukainya?
"maukah kau minum kopi bersamaku di café baru dekat sekolah itu. Aku yang traktir?" ucap Naeun malu-malu
"hmm tentu"
"baiklah.....nanti aku tunggu di sana"
Jungkook hanya mengangguk lalu pergi. Tangannya ia masukan kedalam kantung celananya. Merasa aneh dengan Naeun yang tiba-tiba mengajaknya minum kopi. Jungkook rasa itu adalah tanda terimakasih Naeun padanya karena telah menyelamatkannya dari kemarahan maut Yerim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate? (Hiatus)
Fanfiction"Apa kau sadar selama ini aku membencimu? tidak, maksudku dulu, dan sekarang aku justru sangat mencintaimu."