Jungkook menunggu Yerim di parkiran. Sesuai janji ia akan mengantar Yerim pulang. Mungkin ia akan menunda janjinya dengan Naeun dulu, yang terpenting sekarang adalah bisa mengantar Yerim pulang.
Jungkook melihat Yerim dari kejauhan sedang berjalan mendekatinya. Namun ada yang aneh, kenapa dengan wajah Yerim? Kenapa lembam seperti itu?.
"ada apa dengan wajahmu?" tanya Jungkook saat Yerim sudah berada di depannya.
"aku malas membahasnya" ucap Yerim lalu berjalan menuju motor Jungkook.
Jungkook menghela napas pasrah. Ia segera naik ke atas motornya diikuti dengan Yerim yang naik di bagian belakang. Jungkook menyerahkan helm untuk Yerim. Gadis itu menerima helm yang di berikan Jungkook lalu segera memakainya.
Motor Jungkook melaju keluar sekolah.
*
Jungkook dan Yerim sudah sampai di depan rumah Yerim. Gadis itu segera turun dari motor Jungkook lalu mengembalikan helm yang tadi Jungkook berikan untuknya.
"bawa dulu, besok pagi aku jemput" ucap Jungkook.
"aku tidak menyuruhmu menjemputku"
"aku tidak menunggu untuk kau suruh tapi aku menyuruhmu untuk berangkat bersamaku besok ke sekolah"
"baiklah"
Yerim berbalik, ia berjalan ke dalam rumahnya
"tunggu" ucap Jungkook menahan tangan Yerim.
"ada apa?"
"aku minta kau cium aku"
Yerim membuatlan mata terkejut. Apa pria itu sedang sakit?
"kau baik-baik saja kan? Apa kau demam?" tanya Yerim lalu menempelkan punggung tangannya ke di kening Jungkook untuk memastikan pria itu tidak demam.
Jungkook meraih tangan Yerim, ia menggenggamnya kuat lalu menariknya hingga jarak Yerim dengannya sangat dekat. Jungkook menempelkan bibirnya ke bibir Yerim, ia sedikit melumat bibir Yerim secara bergantian. Yerim hanya bisa memejamkan mata. Shock dengan apa yang Jungkook lakukan sekarang.
Jungkook melepaskan tautan bibirnya dengan Yerim. Ia tersenyum puas lalu mengacak rambut Yerim gemas. Jungkook sedikit terkekeh karena Yerim masih saja diam mematung.
"jangan pura-pura shock seperti itu, kita juga pernah berciuman di sekolah" ucap Jungkook santai.
Yerim tersadar, ia langsung memalingkan wajahnya karena malu. Tangan kiri Jungkook masih menggenggam tangannya erat. "ish, jangan cium aku sembarangan. Ini di depan rumahku nanti kalau ada yang lihat bagaimana?"
"memangnya kenapa? Apa peduliku jika ada yang lihat kita berciuman?"
"terserah"
"bibirmu manis, aku mau lagi"
"bedebah ini selalu buat aku tersipu malu" gumam Yerim yang masih bisa di dengar oleh Jungkook, sehingga pria itu terkekeh mendengarnya.
"bibirmu seperti narkoba, bisa membuat orang menjadi kecanduan"
"bisakah kau berhenti menggodaku? Lihat wajahku memerah karena malu" ucap Yerim lantang.
"kau tau malu? Woah,aku baru tau tentang fakta ini"
"berhenti membuat lelucon yang tidak berguna. Sekarang pergilah, sudah malam," Yerim melirik ke arah tangannya yang masih di genggam Jungkook "dan bisa kau lepaskan ini"
Jungkook melihat genggaman tangannya, ia tersenyum "aku suka ini" ucapnya lalu mengeratkan genggaman tersebut.
"ya! Pergilah aku mau tidur" Yerim mendorong tubuh Jungkook dengan satu tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate? (Hiatus)
Fanfiction"Apa kau sadar selama ini aku membencimu? tidak, maksudku dulu, dan sekarang aku justru sangat mencintaimu."