Jungkook berjalan dengan kesal menuju tangga. Sesampainya di lantai dua rumahnya, Jungkook menggedor pintu berwarna putih polos yang berisikan tulisan 'Wonwoo' itu dengan keras. Namun bukannya pintu yang di gedor itu yang terbuka tapi malah pintu yang berada di sebelah kirinya lah yang terbuka. Pintu berwarna pink dengan stiker bergambar Hello Kitty dan juga tulisan dengan bacaan 'Somi'.
"ya! Sedang apa kau? Aku ingin tidur oppa, kau sangat berisik. Kau tau hari ini adalah hari yang melelahkan dan kau tambah lagi dengan suara gedoran pintu yang keras nan berisik itu! Lagipula untuk apa kau mengetuk pintu kamar Wonwoo oppa? Dia belum pulang" semprot Somi tak santai.
"tidur sana" ucap Jungkook datar lalu pergi melangkah menuju kamarnya yang tepat berada di sebelah kanan kamar Wonwoo.
"hish, dasar gila!" pekik Somi lalu kembali masuk kedalam kamarnya.
Jungkook merebahkan badannya di ranjang empuk miliknya. Ia memejamkan mata sejenak sembari menghembuskan napas kasar. Melepas rasa penat hari ini, menahan emosi karena Wonwoo, dan juga urusan lainnya, semua itu menjadi satu di pikirannya. Dia akan benar-benar beruban jika seperti ini terus.
Selang beberapa menit suara pintu terdengar di indra pendengarannya. Dengan segera pria itu bangkit lalu bergegas menuju kamar sebelah.
Jungkook sudah berada di depan kamar Jeon Wonwoo. Ia memutar knop pintu dengan kasar. Pria itu menangkap sosok Wonwoo yang sedang berbaring di atas ranjang seraya memejamkan mata, sama persis seperti yang ia lakukan tadi saat di kamar.
"bangun kau!" ucap Jungkook terdengar tak sopan jika berbicara dengan orang yang lebih tua.
Wonwoo reflek membuka matanya lalu melihat Jungkook yang berjalan sok jagoan menuju ranjangnya. Tapi bukannya bingung, Wonwoo malah kembali berbaring lalu memejamkan matanya dengan santai tanpa memperdulikan Jungkook.
"kau bertemu dengan Yerim tadi pagi?" tanya Jungkook dengan nada emosi. Tapi terdengar berlebihan di telinga Wonwoo.
Tak ada jawaban...
"apa kau tuli,huh?kau bisa mendengarkukan? Alasanku kekamarmu ini karena kau sudah berani mendekati Yerim. Dia milikku! Kami terlibat perjanjian di sini dan kau tidak boleh seenaknya pergi ataupun bertemu dengannya. Karena sekarang dia milikku, dia di bawah kuasaku"
Wonwoo membuka matanya perlahan lalu memposisikan dirinya menjadi terduduk. Ia menatap Jungkook datar, benar-benar tanpa ekspresi, seolah apa yang Jungkook bicarakan tadi sama sekali tak ia dengar.
"keluar dari kamarku"
"apa kau mengusirku?"
Wonwoo tak menjawab. Ia segera bangun dan menendang bokong Jungkook agar keluar dari kamarnya. Tak peduli dengan ocehan sang adik dan segala bentuk ancaman yang di keluarkan dari mulut laknat pria itu.
Saat Jungkook sudah berada di luar, Wonwoo membanting pintu dengan keras. Jungkook sedikit terkejut namun karena sudah biasa jadi dia tak mempermasalahkan hal itu.
"ya! Hyung, kau benar-benar keterlaluan! Aku akan laporkan kelakuanmu yang kelewatan ini pada Appa. Lihat sada nanti kau akan di hukum!"
"Dasar bedebah pengadu!" teriak Wonwoo yang membuat Jungkook semakin kesal.
Jungkook menendang pintu kamar Wonwoo dengan keras. Dalam hati Jungkook mengumpat. Ia segera kembali kekamarnya penuh kesal. Sialan!.
Jungkook membanting dirinya ke atas ranjang. Benar-benar perlakuan yang keterlaluan untuk seorang kakak pada adiknya. Asal kalian tau saja, Jungkook memang orang yang manja dan berlebihan jika sudah berada di lingkungan keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate? (Hiatus)
Fanfiction"Apa kau sadar selama ini aku membencimu? tidak, maksudku dulu, dan sekarang aku justru sangat mencintaimu."