19

821 104 14
                                    

Bukannya berjalan menuju kelas,Yerim malah berjalan menuju taman sekolah yang sudah sepi karena bel sudah berbunyi sejak tadi. Tapi ia memilih tidak masuk kelas karena tidak dalam mood yang bagus. Jungkook benar-benar membuatnya kesal.

Tanpa ia sadari Jungkook terus mengejarnya. Pria itu sekarang berdiri di belakang Yerim. Memperhatikan gadis itu yang sedang termenung.

"Maafkan aku," ucap Jungkook lalu mendekati Yerim. Ia duduk di samping gadis itu.

"Kenapa kau di sini? Pergilah! Aku tidak ingin melihatmu."

"maafkan aku."

"untuk apa minta maaf? Kau sama sekali tidak layak untuk di maafkan. Aku membencimu"

"aku begini karena aku tidak mau kau menjadi kekasih Wonwoo hyung. Aku ingin kau menjadi kekasihku bukan kekasih Wonwoo hyung"

Jungkook meraih tangan kanan milik Yerim. Ia menggenggamnya sangat erat, namun matanya menatap jauh ke langit. "Aku menyukaimu, tapi kau terlalu bodoh untuk menyadarinya. Aku sudah berusaha dekat denganmu tapi kau sama sekali tidak menghiraukanku. Pernahkah kau merasakan bagaiman rasanya cemburu? Saat ini aku sedang merasakannya ketika aku melihat kau lebih dekat dengan Wonwoo hyung dibanding aku. Aku takut kau lebih nyaman bersama pria sialan itu dibanding aku, " ucap Jungkook namun matanya tetap menatap langit.

Yerim menatap Jungkook. Apa pria di sampingnya baru saja mengutarakan isi hatinya? Gadis itu memang sedang sebal dengan Jungkook,tapi ada rasa senang saat pria itu mengatakan isi hatinya. Mengatakan bahwa Jungkook menyukainya. Apa dia juga menyukai Jungkook?.

Yerim menggeleng cepat. "tidak mungkin aku menyukai pria menyebalkan seperti dia" gumam Yerim yang tak mampu di dengar oleh Jungkook.

"kenapa diam? Apa kau tidak punya rasa yang sama terhadapku? Apa cintaku bertepuk sebelah tangan?" Jungkook mulai menatap Yerim begitupun sebaliknya, Yerim juga menatap Jungkook.

"Jungkook, apa yang kau katakan? Jangan bercanda!"

"aku tidak sedang bercanda, Yerim. Memangnya aku terlihat sedang bercanda sekarang? Aku benar-benar serius kali ini, apa kau mau jadi kekasihku?"

Yerim bingung harus menjawab apa. Jungkook terlalu mendadak mengutarakan isi hatinya. "Aku tidak tau harus apa. Aku butuh waktu" ucap Yerim lalu melepaskan genggaman tangan Jungkook lalu memilih pergi.

"aku menunggu jawabanmu. Tapi jika lewat lima hari maka aku anggap kau menerimanya," Teriak Jungkook.

*
Jam makan siang telah berbunyi. Semua siswa dan siswi pergi ke kantin sekolah mereka untuk mengambil makan siang yang sudah di sediakan pihak sekolah.

Biasanya Yerim makan sendiri.Tapi kadang ia bersama Jungkook.

Sana, Lisa,dan Mina melihat Yerim duduk sendiri. Mereka bertiga memilih bergabung dengan Yerim. Sana tersenyum saat Yerim menatap mereka bertiga.

"dimana Jungkook? Biasanya kau bersamanya," tanya Sana melihat sekeliling.

"aku tidak tau" jawab Yerim.

"aku ingin membicarakan hal yang penting denganmu. Bisa kau dengarkan aku?"

"bicara saja. Telingaku tidak tertutup"

Sana mendekatkan wajahnya. Ia menaruh sumpit yang sedari tadi ia pegang. "aku menyukai Jungkook. Aku akan mengutarakan perasaanku padanya. Aku mohon padamu untuk menjauhi Jungkook. Jujur saja aku tidak senang melihatmu terus menempel pada Jungkook. Yerim, kau tidak akan tau sebesar apa perasaanku padanya. Tapi aku tekankan padamu untuk menjauhinya karena rasa cintaku jauh lebih besar di bandingkan rasa kemanusiaanku padamu. Aku tidak sedang mengancam, hanya memberi peringatan untuk menjauhinya jika tidak ingin berada dalam masalah"

Hate? (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang