Stella membuka matanya pelan, ia duduk di sofa sambil memegangi kepalanya yang masih terasa pusing.
"mimpi kah?!" ucap Stella pelan.
Ia menelesuri setiap ruangan dan langsung sadar bahwa ia tertidur di ruangan yang sama tapi ada sesuatu yang menarik perhatian Stella.
Saat Stella melihat ke meja yang berada disampingnya, nampak disanan seekor kucing berwarna hitam dengan sepasang sayap berwarna biru di punggungnya sedang tertidur, terlihat sangat lucu.
Stella sangat terkejut ia berdiri dan langsung menarik kucing itu ke dalam pelukannya membuat kucing itu kaget dan meronta ronta.
"lepaskan aku!!" ucapnya, bahkan suaranya berubah menjadi imut.
Stella mengusap air matanya dan melepaskan kucing itu dari pelukannya, memandanginya dengan tatapan rindu yang sangat dalam.
"jadi itu bukan mimpi. aku tidak menyangka bahwa akan bertemu dengannya secepat ini. Ryoka aku merindukanmu. Kau tetap sama hanya saja kau memiliki sayap dipunggung mu sekarang" ucap Stella dalam hati.
Kucing itu terbang dan menunduk hormat di udara.
"saya sebagai hewan sihir mengakui anda sebagai tuan saya. Berilah saya nama untuk memenuhi kontrak"
"bukannya aku sudah memberimu nama?" ucap Stella bingung melihat kucingnya yang lupa dengan dirinya.
"ini adalah pertemuan pertama kita. Mustahil kita pernah bertemu sebelumnya"
"apa mungkin ia hilang ingatan? Karena itu ia tidak kembali ke rumah karena ia lupa padaku" batin Stella.
"kalau begitu namamu Ryoka" ucap Stella memberikan nama yang sama.
Stella mengulurkan tangannya dan mengusap kepala Ryoka. Sang pemilik terlihat senang ekornya bergerak gerak ke kanan dan ke kiri.
Ryoka sengaja tidak mengatakan yang sebenarnya karena ia harus memastikan sesuatu sebelum mengatakan yang sebenarnya kepada Stella.
"kau memang Ryoka, aku tahu kau selalu menggoyangkan ekormu setiap aku mengusap kepalamu" batin Stella.
Tiba tiba tanah bergetar, Stella kehilangan keseimbangan dan terjatuh.
Ryoka dengan cepat menghampiri Stella, gempa itu berhenti sesaat sebelum terdengarnya suara ledakan.
"ledakan" gumam Ryoka.
"kita keluar dari sini, pasti telah terjadi sesuatu!!" ucap Stella.
Stella pun berdiri membersihkan debu dari rok dan jubahnya lalu berjalan ke arah dinding.
"Ryoka sembunyi di balik jubah" perintah Stella.
Ryoka mengangguk dan terbang ke arah jubah Stella karena warna bulunya yang hitam bisa disesuaikan dengan jubah Stella.
Stella menarik dinding itu lalu keluar dan menutup kembali rak bukunya.
Ia pun berlari keluar dari Perpustakaan.Boooom!!!!
Suara ledakan terdengar lagi, Stella berlari menuju tempat yang menurutnya ledakan terjadi disana.
"sepertinya ada beberapa kawanan monster yang menyerang sekitar 1 2
5 monster, 2 monster termasuk ranking B dan 3 monster ranking A" ucap Ryoka."darimana kau tahu??" tanya Stella di sela larinya.
"saya memiliki bakat untuk mengetahui apa yang terjadi pada suatu area ditambah dengan kemampuan pendengaran saya yang tajam saya bisa mendengar apa yang terjadi dalam area itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magic Of Ice Princess
FantasyKehidupan seorang gadis yang menderita karena kekuatan yang ia miliki. Gadis yang dingin dan cuek. Dia diberi julukan 'gadis es si pembawa bencana' Hati gadis itu sudah beku. Siapapun yang mendekatinya kulitnya akan menjadi sedingin es. Sampai suat...