Episode 21: 4 Elements

4.9K 316 5
                                    

Stella pov

Kembali lagi kesini, perpustakaan sekolah dengan pintu besar yang terbuka sama seperti dulu.

dulu aku datang kesini karena moodku sangat baik juga aku lagi ingin membaca buku entah kenapa aku tidak biasanya memiliki mood itu.

Keadaan didalam juga tidak banyak berubah siswa siswa yang menganggur tidur disana hanya sedikit yg membaca buku sama seperti hari itu.

Semoga saja tidak akan ada kejadian yang sama akan terulang, yah kemungkinan itu terjadi sangat kecil sih.

Hanya satu hal yang berbeda, kali ini banyak buku buku yang melayang kesana kemari dengan sayap kecil disampul depan dan belakangnya.

Burung hantu itu tidak ada!! entah kemana dia.

tidak peduli dengan hal itu, aku langsung berjalan ke arah jejeran buku sejarah, aku masih ingat letak ruangan aneh itu tapi untuk sekarang lebih baik aku tidak kesana, aku tidak mau berhadapan dengan hewan sihir lagi.

Ryoka keluar dari jubah hitamku beruntung tidak ada siapapun disana selain aku, Ryoka, dan buku yang berterbangan.

"Ryoka, kau cari buku itu di rak bagian atas!!"

Ia mengangguk dan langsung terbang ke rak atas mencari satu persatu buku tentang sejarah dunia ini sedangkan aku mencari di rak bagian bawah.

Ini pasti akan memakan waktu yang sangat lama melihat banyak buku yang berada disini dan kami berdua harus mengecek setiap lemari buku yang totalnya kira kira 15 itu.

Stella pov end

.
.
.
.

Tak tak tak

Suara langkah kaki Pricillia memenuhi lorong, ia tidak peduli meskipun ditatap banyak pasang mata yang terheran dengan dirinya.

Karena sangat jarang melihat Pricillia yang selalu ceria dan menyapa setiap orang yang dikenalnya menjadi menyeramkan seolah akan menerkam setiap orang yang ditemuinya.

Ia sungguh kesal dengan Raon, ia sungguh benci dengan bangsawan yang seperti itu. Merendahkan orang lain padahal dirinya sendiri belum tentu sangat hebat

Hanya bergelar bangsawan bukan berarti dia bisa seenaknya sendiri!!

Pricillia percaya bahwa setiap orang memiliki kemampuan spesial dalam dirinya. Ia percaya dengan apa yang dikatakan ayahnya bahwa setiap orang itu terlahir dengan kelebihan dan kekurangan masing masing.

Saat hendak berbelok di lorong Pricillia menabrak seseorang dan mundur beberapa langkah memegang kepalanya yang berbenturan dengan kepala orang itu.

"maaf maaf."

Pricillia lalu berjalan pergi tanpa melihat siapa yang ia tabrak.

Orang itu menatap Pricillia yang berjalan menjauh sambil memegang kepalanya juga.

"aku menemukanmu!!"

.
.
.
.

Dunia sihir sudah ada sejak zaman dahulu bersamaan dengan terbentuknya planet planet lain. Dunia ini dulu juga tidak disebut dunia sihir hanya dunia biasa yang memiliki banyak tumbuhan dan hewan yang tinggal. semua penduduk asli hidup dengan tenang dan damai sampai suatu hari datang makhluk dari planet lain.

The Magic Of Ice PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang